Pertamina EP Berhasil Produksikan Gas di Sumur Donggi-6

Minggu, 4 Maret 2012 - Dibaca 3784 kali

JAKARTA - Pertamina EP berhasil buktikan cadangan gas di Struktur Donggi Sulawesi Tengah. Hasil uji produksi yang dilakukan di sumur Donggi-6 telah berhasil menembus angka produksi di atas 17 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

"Kami sangat bersyukur bahwa keberhasilan Donggi-6 telah menambah catatan keberhasilan Pertamina EP dalam hal penemuan cadangan migas yang berhasil dibuktikan pada dua bulan pertama tahun 2012. Keberhasilan uji produksi Sumur Donggi-6 memperkuat optimisme Pertamina EP dalam pencapaian target pengaliran gas dari struktur Donggi pada kuartal empat tahun 2014," ungkap Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam.

Pertamina EP melaksanakan kegiatan Pengembangan Gas Matindok sebagai upaya memonetisasi gas dari area Matindoks ebesar 105 MMSCFD (net) untuk kebutuhan kilang LNG dan PLN. Rencana pasokan ke kilang LNG adalah sebesar 85 MMSCFD dan pasokan untuk PLN sebesar 20 MMSCFD.

Sumur Donggi-6 adalah salah satu dari 8 sumur yang akan diproduksikan di lapangan Donggi, Sulawesi Tengah, yang merupakan bagian dari Proyek Pengembangan Gas Matindok yang dikelola oleh Pertamina EP. Area Matindok meliputi lapangan Donggi, Matindok, Maleoraja, dan Minahaki. Plan of Development (POD) pengembangan gas Matindok tersebut mendapat persetujuan dari BPMIGAS pada tanggal 24 Desember 2008.

Pertamina EP merupakan produsen gas yang memasok untuk memenuhi kebutuhan domestik, terutama untuk industri. Saat ini kontrak penjualan gas Pertamina EP untuk industry sebesar 71%, baik yang dipasok langsung ke konsumen maupun lewat PT PGN (Persero) Tbk. Pasokan tersebut sudah termasuk pasokan gas untuk pupuk dan industri baja. Selain itu, 28,5% produksi gas Pertamina dipasok untuk pembangkit listrik, termasuk listrik untuk industri. Sedangkan sisa produksi gas dipasok untuk memenuhi kebutuhan gas kota serta bahan bakar gas.

Produksi gas Pertamina EP telah mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya dalam 5 tahun terakhir. Pada 2006 produksi mencapai 874 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) meningkat menjadi 922 MMSCFD pada 2007. Produksi menembus angka produksi di atas satu miliar kaki kubik per hari pada 2008 yakni sebesar 1.003 MMSCFD atau lebih tinggi 2,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selanjutnya pada 2009 kembali terjadi peningkatan 3,9 persen menjadi 1.043 MMSCFD. Produksi gas tahun 2010 terus meningkat mencapai 1.054 MMSCFD dan pada tahun 2011 mencapai 1.070 MMSCFD. Selanjutnya, pada 2012, Pertamina EP menargetkan produksi 1.106 MMSCFD.

Info CSR Pertamina EP di sekitar daerah operasi Proyek Pengambangan Gas Matindok (PPGM) di Sulawesi Tengah:

Pertamina EP bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah menjalin kolaborasi pelestarian burung Maleo. Upaya pelestarian ini merupakan wujud kepedulian Pertamina EP terhadap burung Maleo yang merupakan satwa endemik Sulawesi yang kondisinya kritis dan terancam punah. Pertamina EP telah dinobatkan menjadi Orang Tua Angkat Pelestarian Burung Maleo oleh Gubernur Sulawesi Tengah pada 25 Januari 2012.

"Kegiatan ini merupakan bukti komitmen Pertamina EP dalam mewujudkan dan menjaga keseimbangan lingkungan di sekitar daerah operasi perusahaan khususnya Proyek Pengembangan Gas Matindok di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Kegiatan ini sejalan dengan upaya yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Tengah dalam pengelolaan Suaka Margasatwa Bakiriang termasuk pelestarian Maleo," tegas Syamsu Alam.

Kerjasama Pengelolaan Suaka Margasatwa (SM) Bakiriang selanjutnya dijabarkan dalam bentuk Rencana Kerja Tahunan yang mencakup 5 program kerja yang tertuang dalam RPP 2012-2016 yaitu konservasi Maleo, Penanganan Perambahan SM Bakiriang, Pemantapan Kawasan SM Bakiriang, dan program pendukung lainnya. (SF)

Bagikan Ini!