Pertamina pastikan BBM untuk Natal dan Tahun Baru aman

Sabtu, 24 Desember 2011 - Dibaca 1478 kali

JAKARTA - Konsumsi premium dan solar secara nasional telah melewati kuota APBN-P 2011 masing-masing 1,3% dan 0,5%.Hingga 22 Desember 2011 atau H-3 menjelang Hari Raya Natal konsumsi Premium telah mencapai 24,82 juta KL. Adapun kuota Premium dalam APBN-P 2011 hingga akhir tahun ditetapkan sebanyak 24,5 juta KL.Berdasarkan daerahnya, kelebihan kuota paling besar terjadi di DKI Jakarta, yaitu 5,8% di atas kuota, disusul Banten 4,5%, Jawa Barat 3,1% dan Jawa Tengah 1,4%. Adapun Maluku Utara dan Papua merupakan dua daerah yang memiliki tingkat penyerapan kuota yang paling rendah, yaitu 96,9% dan 96,6%.Adapun untuk konsumsi solar pada periode yang sama sudah melampaui kuota 0,5%. Konsumsi solar secara nasional telah mencapai 14,13 juta KL, sedangkan kuota yang ditetapkan dalam APBN-P 2011 mencapai 14,06 juta KL.Banten melampaui kuota terbesar, yaitu 3,9% disusul Nusa Tenggara Timur 2,9%, Maluku Utara 2,9%, Bengkulu 2,5%, dan Kalimantan Tengah 2,3%. Papua Barat tercatat sebagai daerah penyerap kuota BBM bersubsidi paling rendah, yaitu 89,3%.Sementara itu, konsumsi premium H-3 Hari Raya Natal mencapai sekitar 70 ribu KL atau 92% dari estimasi awal. Pertamina memperkirakan konsumsi Premium pada H-3 Natal bisa mencapai sekitar 76 ribu KL atau lebih tinggi dari penyaluran rata-rata harian 73 ribu KL.Bahkan, dibandingkan dengan realisasi konsumsi sehari sebelumnya, level tersebut masih 6,7% lebih rendah. Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan DKI Jakarta merupakan daerah yang mengalami tingkat penurunan konsumsi premium paling tinggi dengan kontribusi penurunan sebanyak 4.700 KL.Tingkat konsumsi yang sama juga terjadi pada solar yang hanya 90% dari estimasi atau mencapai 41 ribu KL. Jawa Timur, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan TImur, dan Kalimantan Barat mengalami penurunan konsumsi solar paling besar dibandingkan dengan hari sebelumnya, yaitu 3.350 KL.Adapun stok BBM hari ini tercatat 3,67 juta kiloliter yang terdiri dari 1,3 juta KL Premium, 1,6 juta KL Solar, 312 ribu KL Minyak Tanah, 90 ribu KL Pertamax, 29 ribu KL Pertamax Plus, dan 324 ribu KL Avtur. Adapun, stok elpiji pada waktu yang sama berada di level 179 ribu MT. (SF)

Bagikan Ini!