Pertemuan Dewan Gubernur OPEC OFID di Wina

Kamis, 10 April 2008 - Dibaca 5064 kali

Secara umum sidang berlangsung secara lancar dan didominasi oleh pembahasan teknis anggaran maupun investasi pinjaman organisasi. Dirjen OFID menyinggung tunggakan negara anggota yang belum terbayarkan. Dari jumlah total sebesar US$329.5 juta, Indonesia termasuk dalam salah satu negara yang tidak memiliki tunggakan dalam organisasi tersebut.

Seluruh negara anggota menginginkan agar OFID dapat menjelma menjadi financial institution yang penting, terutama agar mendorong pemerataan pembangunan di negara-negara berkembang dan terbelakang terutama anggota OPEC sendiri. Selama ini bantuan yang berupa pengembangan ekonomi dan energi skala kecil hanya diberikan kepada negara-negara non OPEC terkecuali ada hal khusus, seperti bencana alam.

Dirjen OFID secara khusus mendukung program Special Grant Account for Palestine yang telah mencapai US$70 juta. Sampai saat ini, tingkat implementasi program telah mencapai 55.8% dari total operasi dengan progress penanganan difokuskan di bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial. OFID melakukan koordinasi dengan organisasi-organisasi seperti Arab Fund, atau Islamic Development Bank dalam melaksanakan kegiatannya.

Diluar substansi sidang, sebagian besar negara anggota OFID menghendaki agar dominasi pimpinan di level chairmanship yang selama ini dipegang oleh dipegang oleh negara-negara Arab dapat dirotasi. Iran secara halus mengusulkan agar pihak sekretariat dapat mempelajari mekanisme rotasi chairmanship yang memungkinkan negara-negara lain dapat bergilir menduduki posisi ketua sidang sesuai urutan alfabet.

Bagikan Ini!