Pertemuan Pejabat Tinggi Energi ASEAN, Indonesia Dorong Penyediaan Energi di Daerah Terpencil

Kamis, 25 Oktober 2018 - Dibaca 2215 kali

SINGAPURA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turut berpartisipasi pada rangkaian pertemuan Senior Official Meeting on Energy (SOME) di Singapura pada tanggal 25-26 Oktober 2018. SOME merupakan pertemuan tahunan antar para pejabat tinggi energi ASEAN dengan mitra wicara dan organisasi international yang relevan.

Acara yang mengangkat tema "Transforming Energy: Invest, Innovate, Integrate" ini bertujuan untuk merefleksikan perubahan dinamis dalam lanskap energi global serta menekankan pentingnya kemampuan beradaptasi dan melihat ke depan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan energi bagi negara-negara Asia Tenggara.

Agenda pertemuan membahas mengenai implementasi dan capaian kerja sama ASEAN sebagaimana diamanatkan dalam dokumen acuan ASEAN Plan of Action on Energy Cooperation. Masing-masing focal point dari tujuh area kerja sama energi menyampaikan capaian dan kemajuan aktivitas kerja sama yang selanjutnya didiskusikan oleh seluruh negara ASEAN untuk mendapatkan kesepakatan bersama. Kemudian, pada pertemuan 36th ASEAN Ministerial on Energy Meeting (AMEM 36) yang akan diselenggarakan pada 28-31 Oktober 2018, para menteri energi akan memberikan arahan pelaksanaan kerja sama selanjutnya.

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Jisman P. Hutajulu selaku Alternate Senior Official of Energy Leader Indonesia menyampaikan beberapa intervensi dalam pertemuan SOME, yang kemudian diadopsi dalam draft Joint Ministerial Statement yang akan disampaikan pada pertemuan AMEM.

"Salah satu yang disampaikan adalah dukungan bagi pembangunan ASEAN Power Grid (proyek interkoneksi ketenagalistrikan Asia Tenggara) untuk tujuan reserve sharing, peningkatkan keandalan sistem ketenagalistrikan, dapat mengurangi biaya produksi untuk pembangkit, serta peningkatkan pengembangan dan integrasi pembangkit energi baru terbarukan," jelas Jisman.

Lebih lanjut Jisman menyampaikan bahwa Indonesia juga mendorong diadopsinya isu tentang penyediaan energi di daerah terpencil, pengembangan energi terbarukan dengan model bisnis dan pembiayaan yang inovatif, peningkatan kapasitas dan sertifikasi manajemen energi, serta harmonisasi metode pengujian untuk beberapa peralatan pemanfaat energi.

Jumat (26/10) esok, pertemuan dilanjutkan dengan dialog antara negara-negara ASEAN dengan negara-negara partner ASEAN dalam kerangka ASEAN+3 (China, Jepang, dan Korea) dan ASEAN+EAS (ASEAN + 8 negara-negara Asia Selatan, Asia Timur, termasuk Rusia dan Amerika Serikat). Isu yang akan dibahas dalam pertemuan adalah perkembangan kerja sama selama ini dan peningkatannya di masa yang akan datang.

Selanjutnya, Hasil dari pertemuan SOME akan dilaporkan pada pertemuan AMEM36 bersamaan dengan penyelenggaraan Singapore International Energy Week. Pada pertemuan AMEM36 ini, delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar. Dalam kesempatan ini, Wamen ESDM juga akan menjadi pembicara/panelis pada Singapore Energy Summit, Gas Asia Summit, dan 5th International Off Grid Renewable Energy Conference and Exhibition.

Selain delegasi dari Kementerian ESDM, delegasi Indonesia juga didukung oleh perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, PT PLN (Perseo) yang pada kesempatan ini juga sekaligus sebagai Sekretaris Jenderal Heads of ASEAN Power Utilities/Authorities (HAPUA) yaitu organisasi kerja sama perusahaan listrik negara-negara ASEAN, dan PT Pertamina sebagai bagian dari ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE) yaitu organisasi kerja sama perusahaan migas nasional negara-negara ASEAN.

Penulis: Awang Riyadi/Dian Prasomya Ratri/Mulyani

Bagikan Ini!