PLTB Kadumbul 3 MW Akan Dibangun di Sumba Timur

Rabu, 31 Oktober 2018 - Dibaca 2156 kali

KUTA, BALI - Sejumlah badan usaha saat ini tengah mempersiapkan proyek-proyek Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, dalam rangka menyukseskan Program Pengembangan Pulau Sumba sebagai Pulau Ikonis Energi Terbarukan (Sumba Iconic Island/SII).

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Rida Mulyana pada Rapat Pleno ke-13 Program SII yang berlangsung di Kuta, Bali pada 24-26 Oktober 2018.

Salah satu proyek energi terbarukan tersebut saat ini sedang dipersiapkan oleh PT Hywind dengan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 3 Mega Watt (MW) di Kadumbul, Sumba Timur.

Pada pemaparannya, Direktur Utama PT Hywind Chandra Soemitro mengungkapkan bahwa saat ini telah diselesaikan Feasibility Studies dan Grid Interconnection Studies untuk pembangunan PLTB tersebut. PLTB tersebut rencananya akan menggunakan skema on-grid.

Pada selanjutnya, PT Hywind dengan PT PLN (Persero) wilayah NTT akan mempersiapkan proses pengadaan proyek tersebut. Selain menyiapkan pengadaan, PT Hywind juga telah menjalankan pelatihan dan sosialisasi dengan warga setempat.

Selain PLTB yang dikembangkan PT Hywind, Proyek lainnya yaitu PLTBm Bodo Hula, Sumba Barat dengan kapasitas 1 MW, yang dikembangkan oleh PT Sumbar Dharma. Saat ini, proyek PLTBm tersebut telah melakukan uji beban.sebanyak 3 kali. Pada uji kali ke-3, PLTBm beroperasi stabil dengan beban maksimim sebesar 1011 kW.

Pada operasionalisasinya, telah ditandatangani perjanjian Kerja Sama Operasional antara Ditjen EBTKE, Kementerian ESDM, PT PLN (Persero) dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat pada 18 April 2018.

Program SII merupakan program yang diinisiasi sejak 2010 oleh Kementerian ESDM, Kementerian PPN/Bappenas dan Hivos. Pada 2015, Pulau Sumba ditetapkan sebagai Pulau Ikonis Energi Terbarukan melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 3051 K/30/MEM/2015 tanggal 1 Juni 2015. Program ini bertujuan untuk menyediakan akses energi yang dapat diandalkan di Pulau Sumba melalui pengembangan energi terbarukan, yang melibatkan beragam stakeholders baik di level pusat, daerah, maupun internasional, baik institusi pemerintah, non-pemerintah maupun badan usaha.

Direktur Aneka EBT, Harris memaparkan bahwa rasio elektrifikasi Pulau Sumba telah meningkat dari hanya 24,5% pada 2010 menjadi 50,9% pada 2018. Saat ini Pembangkit EBT di Pulau Sumba memiliki total kapasitas terbasang sebesar 9,3 MW. Total investasi dalam Program SII baik listrik maupun non-listrik mencapai Rp 722,4 Milyar.

Penulis: Y Nindito Adisuryo

Bagikan Ini!