Presiden RI Resmikan PLTA Asahan I

Selasa, 18 Januari 2011 - Dibaca 2927 kali

BALIGE, TOBA SAMOSIR. Bertepatan dengan Grand Opening Peresmian "Museum Batak TB Silalahi" di Balige, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (18/1/2011) Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan I dan infrastruktur ketenagalistrikan lainnya di Sumatera Utara. Turut mendampingi Presiden, Ibu Ani Yudhoyono, Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh dan jajaran Menteri kabinet Indonesia Bersatu II lainnya seperti Menteri Perhubungan, Freddy Numberi, Menteri Negara Lingkungan Hidup, Gusti Hatta, Menteri PU Djoko Kirmanto dan Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga, Andi Alfian Malarangeng.Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berperan penting dalam meningkatkan hajat hidup orang banyak sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat. PLTA Asahan I adalah salah satu realisasi dari Program Percepatan Pembangunan Pembangkit 10.000 Mw.Presiden SBY menyampaikan, infrastruktur ketenagalistrikan di Kawasan Danau Toba perlu ditingkatkan guna menunjang peningkatan pariwisata danau yang merupakan salah satu warisan dunia ini. "Apa yang dilakukan PLN melalui PLTA Asahan I dan Proyek GITET simangkuk ini bisa ditingkatkan untuk menumbuhkan kawasan di sekitar Danau Toba," ujar Presiden.Peresmian PLTA Asahan I (2x90Mw) dan proyek GITET (Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi) Simangkuk ditandai dengan ditandatnganinya prasasti kedua proyek kelistrikan tersebut oleh Presiden SBY, bersamaan dengan penandatanganan Prasati Museum Batak dan Prasasti Huta Batak.Pada kesempatan Grand Opening ini juga dilaksanakan penganugerahan gelar kehormatan oleh Lembaga Adat Batak Angkola yang ditandai dengan penyematan pakaian Kebesaran Adat Batak yang dilakukan oleh 6 pemuka lembaga adat dan 6 subetnis Batak, sebagai bentuk penghargaan tertinggi dari Suku Batak terhadap Kepala Negara dan Ibu Negara. Presiden SBY memperoleh gelar kehormatan Patuan Sorimulia Raja (gelar kehormatan tertinggi Batak Mandailing), sedangkan Ibu Ani Yudhoyono Naduma Harungguan Hasayangan (gelar kehormatan bagi istri atau permaisuri)."Semua didasari penghargaan yang tinggi kepada Kepala Negara dan Ibu Negara. Apalagi secara khusus Presiden SBY sudah membuktikan perhatiannya terhadap wilayah Sumut, dengan diresmikannya Bandara Silangit dan Proyek PLTA Asahan I," ungkap pembina TB Silalahi Centre, TB Silalahi dalam sambutannya dalam acara tersebut. (KO/SF)

Bagikan Ini!