Presiden SBY: Ijin Usaha Jangan Merugikan Negara
SEMARANG - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan jajaran pemerintah untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. "Kalau sudah terjadi korupsi tidak mudah mengembalikan aset yang telah lepas. Prosesnya pun panjang," kata Presiden pada sambutannya pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Masjid Agung Jawa Tengah, Semarang, Jumat (9/12/2011).Terkait dengan hal tersebut, Presiden SBY meminta agar izin usaha tidak lagi serampangan yang mengakibatkan kerugian negara, menyelesaikan regulasi agar benturan kepentingan tidak terjadi dan tidak menimbulkan fitnah.Menurut Presiden, intensifikasi pencegahan korupsi ini hendaknya dilakukan jajaran pemerintah bersama KPK, BPK, dan PPATK, terutama untuk kasus korupsi keuangan negara. "Jangan sampai dengan semakin besarnya APBN dan APBD, ada yang 'lepas' dalam jumlah yang besar karena penyimpangan dan korupsi," SBY mengingatkan.Saat ini, dunia kembali diterpa krisis ekonomi. Kali ini bermuara di zona Euro, setelah sebelumnya di Amerika Serikat. Salah satu penyebabnya karena jumlah utang yang semakin menggunung. "Alhamdulillah, utang Indonesia terus menurun," kata Presiden.Agar tidak mudah berutang, penerimaan negara haruslah besar. "Jangan sampai yang harusnya masuk negara tidak masuk negara. Jangan sampai yang harusnya untuk pembangunan menguap kemana-kemana," Presiden menambahkan.Selain mengawasi APBN dan APBN, Kepala Negara meminta agar pengadaan barang dan jasa lebih teliti. "Itu menggunakan uang negara ratusan miliar rupiah, triliunan rupiah. Jangan sampai pengadaan jasa 'merdeka' sendiri-sendiri, dan masih ada penyimpaan," tegas Kepala Negara. (KO)
Bagikan Ini!