Presiden Surati PBB untuk Atasi Kriris di Selat Hormuz

Kamis, 5 Januari 2012 - Dibaca 3198 kali

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, akan mengirimkan surat kepada Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) agar mengambil langkah-langkah yang semestinya terkait situasi di Selat Hormuz yang tengah bergejolak.

"Ini semata-mata untuk perekonomian dunia, bangsa-bangsa, termasuk negara berkembang dan Indonesia sendiri yang berjuang meningkatkan pertumbuhannya," demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada sidang terbatas kabinet di Kantor Presiden, Kamis (05/11/2011) siang, seperti dikutip www.presidensby.info.

Selat Hormuz merupakan satu-satunya jalur untuk mengirim minyak keluar Teluk Persia. Selat ini terletak di antara Teluk Oman dan Teluk Persia. Memanasnya situasi di selat yang memisahkan Iran dan Uni Emirat Arab ini ditengarai dapat mengganggu kelancaran pasokan minyak bumi dari Timur Tengah.

Perihal isu di kawasan Timteng lainnya, Presiden SBY juga memberikan atensi sungguh-sungguh tentang situasi ketegangan menyangkut program nuklir yang ada di Iran. Situasi ini telah memunculkan banyak spekulasi. Terkait hal ini Indonesia berpendapat isu itu dapat diselesaikan secara damai tanpa perlu aksi militer.

"Indonesia berpendapat seharusnya PBB dan International Atomic Agency (IAA) dapat berperan dan memberikan solusi yang baik akan hal itu," kata SBY. "Tidak perlu secara eskalatif dan mendorong ke penggunaan kekuatan militer dari pihak manapun juga. Ini yang diharapkan oleh Indonesia," Presiden menegaskan.(KO)

Bagikan Ini!