Presiden: Visi ke Depan adalah Energi Terbarukan

Rabu, 4 Juli 2018 - Dibaca 2373 kali

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan akan terus mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), karena Indonesia memiliki potensi yang sangat luar biasa besar. Hal ini diungkapkan Presiden usai usai meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidenreng Rappang (Sidrap) berkapasitas 75 Megawatt (MW) di Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (2/7).

"Negara kita ini memiliki potensi tenaga uap dari batubara, dan energi baru terbarukan, baik itu geotermal, matahari, air, dan angin. Kita melihat visi ke depan ya energi terbarukan", tegas Presiden.

Presiden mencontohkan, Indonesia bagian Selatan hingga Timur memiliki potensi energi angin yang sangat bagus untuk dibangun PLTB. Selain itu, potensi panas bumi di Indonesia juga masih sangat besar.

"Pembangkit geotermal, ini punya potensi 29.000 MW, yang baru dikerjakan baru 2000-an MW", ungkap Presiden Jokowi.

Di smaping itu, biaya investasi pembangkit EBT juga semakin lama akan menjadi lebih murah, tidak seperti pembangkit yang menggunakan batubara, karena harus ada supply-nya setiap hari.

Presiden Jokowi berharap dengan hadirnya pembangkit-pembangkit EBT ini akan memberikan kompetisi yang baik, sehingga harga listrik akan semakin turun dan memberikan dampak positif kepada pertumbuhan ekonomi serta daya saing.

"Kita harapkan dengan turunnya harga listrik nanti akan meningkatkan daya saing, terutama industri kita dengan negara-negara lain", pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir dan Plt Gubernur Sulawesi Selatan Soni Sumarsono meresmikan dan groundbreaking enam Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan Region Sulawesi, dengan total kapasitas sebesar 757 MW senilai 1,17 Miliar USD. Proyek ini juga menyerap tenaga kerja sebanyak 4.480 orang selama masa konstruksi hingga tahap operasi.

Penulis : Dwi Antoningtyas

Bagikan Ini!