Produksi Minyak Timur Tengah: Laporan Akhir Tahun

Selasa, 27 Desember 2011 - Dibaca 2515 kali

JAKARTA - Gejolak geopolitik di Timur Tengah dan Afrika Utara turut mempengaruhi tingkat produksi negara-negara penghasil minyak pada tahun 2011 ini. Diawali dari krisis Libya, Suriah, dan kembali mengemukanya isu nuklir Iran pada akhir tahun 2011.Dari wilayah Teluk, produksi minyak mentah Irak naik ke level tertinggi dalam 20 tahun, mencapai lebih dari 3 juta barel per hari. Hal ini disampaikan Wakil Perdana Menteri Urusan energi Irak, Hussain al-Shahristani seperti dikutip Bloomberg (27/12/2011).Menurut al-Shahristani, Irak akan menambah satu titik tambat tanker minyak yang beroperasi pada Januari, yang diharapkan akan meningkatkan kapasitas ekspor sebesar 900.000 barel per hari. Menyusul kemudian sebuah unit kedua enam bulan ke depan, unit ketiga pada akhir tahun depan dan unit keempat pada 2013."Diperkirakan produksi minyak mentah Irak akan meningkat menjadi 3,4 juta barel per hari pada akhir tahun depan, dan ekspor akan meningkat menjadi 2,6 juta barel per hari, termasuk 175.000 barel dari lapangan di wilayah Kurdi utara," kata al-Shahristani. Rata-rata produksi Irak saat ini adalah 2,2 juta barel minyak per hari.Sementara itu di Libya, pemegang cadangan minyak mentah terbesar Afrika, Chairman National Oil Corp, Berruien Nuri, menyatakan pihaknya telah memompa lebih dari satu juta barel per hari yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan pasca krisis sejak Februari lalu.Minyak Libya mulai memasuki pasar setelah pemerintah AS dan Eropa mencari dukungan untuk mengurangi ketergantungan minyak Iran sebagai sanksi atas program nuklir yang dikembangkan Iran. Begitu pula produksi Suriah telah jatuh menjadi sekitar 260.000 barel minyak per hari setelah Uni Eropa menghentikan impor minyak mentah dari Suriah pada 2 September, sebagai sanksi terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad atas tindakan keras kepada demonstran. Menurut Komisi Eropa, embargo ekspor ini mengurangi pendapatan Suriah senilai US$ 4,1 miliar pada tahun 2010.Tahun 2012, Saudi Aramco berencana meningkatkan pengeboran sebesar 12% (145 unit) untuk meningkatkan produksi gas alam dan output minyak dari lapangan Manifa. Demikian disampaikan Sadad al-Husseini, konsultan Husseini Energy di Dhahran, Arab Saudi.Sementara itu, laporan dari Aljazair menyatakan negara tersebut menaikkan harga jual resmi untuk minyak mentah Blend Sahara, kelas ekspor utama negara itu.Di Mesir, Menteri Perminyakan Abdalla Ghorab pada pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak Arab (24/12/2011) menyampaikan bahwa produksi minyak Mesir rata-rata sekitar 690.000 barel per hari dalam 10 bulan terakhir.Pada kesempatan yang sama, Menteri Perminyakan Uni Emirat Arab Mohamed Al-Hamli mengatakan pipa ekspor minyak mentah yang melewati Selat Hormuz akan segera dimulai dan bahwa permintaan minyak pada 2012 tidak akan jauh berbeda dengan tahun ini. (KO/Bloomberg)

Bagikan Ini!