Program Pemenuhan BBM untuk IBT Sesuai Target

Minggu, 31 Januari 2010 - Dibaca 2798 kali

JAKARTA. Salah satu keberhasilan program 100 hari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) pada subsektor migas adalah pemenuhan BBM dalam negeri khususnya Indonesia Bagian Timur (IBT), yang ditunjukkan melalui revitalisasi beberapa infrastruktur distribusi BBM antara lain pembangunan terminal transit Bau-Bau dan pengaktifan kembali backloading Depo Biak, serta penyusunan rancangan alokasi BBM untuk tiap wilayah/kabupaten/kota. "Untuk program pemenuhan kebutuhan BBM bagi IBT, rencana aksi revitalisasi infrastruktur/pola distribusi BBM untuk IBT serta penyusunan rancangan alokasi BBM untuk tiap wilayah telah dapat diselesaikan sesuai target," demikian disampaikan Dirjen Migas KESDM Evita H Legowo di Jakarta (27/1).Menurut Dirjen Migas, program pemenuhan kebutuhan BBM untuk wilayah IBT ini dilaksanakan dengan tujuan pemberlakuan harga yang sama di seluruh Indonesia hingga tingkat Agen Premium dan Minyak Solar (APMS), Di wilayah IBT, volume BBM yang didistribusikan sebenarnya tidak bermasalah, namun permasalahan timbul karena harga BBM yang relatif tinggi. Harga BBM di sana lebih tinggi dibandingkan daerah lain karena tingginya biaya distribusi atau transportasi, yang masih dibebankan kepada konsumen.Dirjen Migas menegaskan, hal tersebut tidak boleh terjadi lagi di masa mendatang. Biaya yang tadinya ditanggung konsumen akan ditanggung oleh negara, sehingga konsumen di daerah pedalaman diharapkan dapat memperoleh BBM bersubsidi dengan harga yang sama dengan warga di perkotaan.Di sisi lain, akibat kebijakan ini, pemerintah juga harus menyiapkan diri untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM di wilayah IBT seiring dengan perubahan harga. Masyarakat yang biasa membeli bensin premium dengan harga Rp 20.000 ribu per liter, misalnya, sekarang akan membeli dengan harga Rp 4.500 saja. Oleh karena itulah pengawasan terhadap tingkat konsumsi menjadi hal yang mutlak dilakukan. "Nanti kita harus antisipasi supaya tidak terjadi euforia karena penurunan harga ini," ujar Dirjen Migas.

Bagikan Ini!