PT Freeport Indonesia Menuju Sistem Pengamanan Internal

Jumat, 16 Juni 2006 - Dibaca 16243 kali

''Diharapkan tahun 2007, sistem pengamanan di PT Freeport Indonesia memasuki tahap mapan pengamanan internal,'' ujar Mayjen TNI (Purn) M Mudakir, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral saat menjadi pembicara pada Seri ke V Diskusi Isu Aktual PT Freeport Indonesia, Jum'at (16/6) di Auditorium gedung Departemen ESDM.

Hanya saja diungkapkan oleh Staf Khusus Menteri ESDM Mayjen TNI (Purn) M Mudakir betapapun pengamanan internal perusahaan biasanya memiliki keterbatasan selain kemampuan. Oleh sebab itu dalam penerapan Standar Konfigurasi Keamanan di PT FI bila diperlukan masih dimungkinkan untuk mendapat bantuan dari Polri maupun TNI.

Pada diskusi tersebut bertindak sebagai Pemimpin Sidang adalah Prof Hardi Prasetyo, Stah Ahli Menteri Bidang Kemasyarakatan dan Kelembagaan. Selain Mayjen TNI M Mudakir, tampil sebagai pembicara lainnya adalah Brigjen TNI (Purn) MR Saragih, Security Manager PT FI.

Selain itu juga menampilkan Brigjen Pol Drs Max Donald Aer, Wakapolda Papua, Prof Indria Samego dari LIPI. Sedang sebagai pembahas adalah Salim Said pengamat militer dan Brigjen Pol. Drs Johny Wainal Usman, Wakapol Brimob Polri dan Prof Otto Soemarwoto.

Menurut Brigjen TNI (Purn) MR Saragih, pengamanan ada yang langsung terdiri 610 personil dan pengamanan tak langsung terdiri 40 personil. Sedang metode pengamanannya meliputi pengamanan manusia, pengamanan teknologi, pengamanan konstruksi dan pengamanan satwa.

''Sedang sifat pengamanan berupa deteksi dini yang bertugas mencari dan mendapatkan informasi guna tindakan pencegahan,'' ujar Brigjen TNI (Purn) MR Saragih. Selain itu juga melakukan preemtif berupa kegiatan community policing agar masyarakat mengetahui keterlibatan langsung dan mengadakan pembinaan kepada masyarakat setempat. Serta sifat pengamanan preventif dan penegakan hukum.

Berdasarkan analisa dan evaluasi, menurut Brigjen Pol Drs Max Donald Aer, pengamanan di PT FI masih perlu dilakukan oleh pihak Polri. ''Untuk itulah Polri cq Polda Papua akan menggelar Operasi Amole I-2006 untuk melaksanakan pengamanan terhadap PT FI,'' ujar Brigjen Pol Drs Max Donald Aer.

Operasi Amole, merupakan Operasi Kepolisian Kewilayahan kendali Pusat dengan pola Operasi pemeliharaan Keamanan. ''Jadi kendali Operasi berada langsung di tangan Kapolri,'' ujar Brigjen Pol Drs Max Donald Aer. Tujuan Operasi Amole I -2006 adalah berjalannya seluruh kegiatan pertambangan di kawasan PT FI secara aman dan tertib.

Sedang Prof Indria Samego dan Salim Said mengungkapkan pentingnya memberdayakan masayarakat setempat sebagai upaya mengurangi gangguan keamanan PT FI. Untuk itu diperlukan pendekatan yang memahami aspek sosial, budaya maupun kebiasaan masyarakat Papua yang memang memiliki keragaman dalam bentuk suku dan adat istiadat.

Seri Diskusi Berakhir

Seri Diskusi ke V Isu Aktual PT FI mengambil tema 'Keamanan' sekaligus mengakhiri rangkaian diskusi yang digelar sejak tanggal 12 Mei 2006. Menurut Dirjen Mineral, Batubara dan Panasbumi Simon F Sembiring dengan selesainya acara diskusi ini diharapkan berbagai hal yang selama ini menjadi ganjalan dalam operasi PT FI seharusnya bisa dihilangkan.

''Sebab selama diskusi dikupas berbagi hal tentang PT FI secara terbuka. Acara seperti ini akan kita lakukan diwaktu-waktu mendatang,'' ujar Dirjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi Simon F Sembiring. Selanjutnya hasil-hasil diskusi akan menjadi laporan kepada pemerintah. Untuk itulah kepada berbagai pihak yang mengikuti rangkaian acara diskusi ini ia mengucapkan terima kasih.(*)

Bagikan Ini!