Resmikan Sumur Bor di Ponpes Prof Hamka Padang, Arcandra: Air Bersih Adalah Hak Rakyat

Kamis, 25 Oktober 2018 - Dibaca 1188 kali

PADANG - Pondok Pesantren Prof. Hamka, Kota Padang, Sumatera Barat, menerima program bantuan air bersih melalui pembangunan sumur bor dari Badan Geologi Kementerian ESDM.

Peresmian pembangunan sumur bor ini dilakukan oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dalam kunjungan kerja ke Sumatera Barat, hari ini, Kamis (25/10).

"Ini adalah program yang merupakan hak rakyat Indonesia, mendapatkan air bersih di negerinya sendiri," tegas Arcandra.

Penyerahan bantuan program air bersih dari pemerintah ini merupakan bagian dari pembangunan sumur bor air tanah di 550 titik lokasi, termasuk 9 lokasi di Sumatera Barat pada tahun 2018, yaitu Agam (2 lokasi di Kamang Magek), Dharmasraya (Sungai Rumbai), Kota Padang (Koto Tangah dan Kuranji), Lima Puluh Kota (Situjuah Lima Nagari), Pasaman Barat (Sasak Ranah Pasisie), Sijunjung (Sumpur Kudus) dan Tanah Datar (Salim Paung).

Arcandra menegaskan pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus dirasakan langsung oleh masyarakat terutama menengah kebawah. Apalagi Kementerian ESDM telah menyumbangkan separuh dari total APBN di 2018.

"Selayaknya uang itu dikembalikan kepada rakyat dengan program yang bermanfaat salah satunya melalui sumur bor. APBN harus difungsikan seoptimal mungkin," tegasnya.

Tidak seperti sumur bor pada umumnya, sumur bor yang dibiayai APBN tersebut memiliki kedalaman sekitar 102 meter dengan debit air 2 liter per detik. Sumur bor tersebut dapat melayani kebutuhan air bersih bagi seluruh santri dan masyarakat sekitar dengan kapasitas layanan lebih dari 960 jiwa.

Arcandra berpesan kepada para santri Prof. Hamka untuk menjaga dan memanfaatkan fasilitas air bersih yang sudah diberikan Pemerintah. "Manfaatkan air ini sebaik-baiknya, jaga fasilitas ini. Mari jaga bersama karena ini adalah uang rakyat," kata Arcandra.

Kepala Yayasan Wawasan Islam Indonesia yang membawahi Pondok Pesantren Prof. Hamka, Yasrial berterima kasih atas perhatian Pemerintah terhadap dunia pendidikan pesantren sehingga memudahkan para santri menjalankan aktivitas mereka. "Sekarang kami tak bingung lagi dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk kegiatan sehari-hari," jelasnya.

Sebelum ada sumur bor, kegiatan di pesantren tidak bisa maksimal karena kekurangan air. "Santri kerap kesulitan untuk mandi, bahkan untuk ambil air wudhu pun sulit," ungkap Yasrial.

Sementara itu, Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Badan Geologi Kementerian ESDM, Andiani melaporkan Kementerian ESDM telah membangun sebanyak 2.074 sumur bor di seluruh Indonesia yang melayani sebanyak 5,97 juta jiwa sejak tahun 2015 hingga kuartal ketiga tahun 2018.

Fasilitas sumur bor yang dibangun berupa konstruksi sumur dan pompa selam beserta rumah pompa, mesin generator kapasitas 10 kVA beserta rumah genset dan penampung air kapasitas 5.000 liter yang dilengkapi dengan krannya.

"Aset sumur bor selanjutnya akan dihibahkan ke Pemerintah Kabupaten dari Kementerian ESDM guna dimanfaatkan dan dikelola bersama masyarakat setempat," pungkas Andiani.

Penulis: Naufal Azizi

Bagikan Ini!