Setelah 73 Tahun, Kini Nenek Dalismar Merdeka Dari Sulit Air

Sabtu, 26 Mei 2018 - Dibaca 2897 kali

AGAM - Senyum di bibir Nenek Dalismar (73) sudah tersungging manis, membuat kerut wajahnya terlihat bersinar. Keran air dari Sumur Bor yang dibangun Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah terpasang di kamar mandi kediamannya di Desa Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Sumur bor air tanah ini memiliki arti yang sangat besar, karena sebelumnya untuk mengambil air ia harus berjalan 2 km ke sungai terdekat atau menampung air hujan. Selain bersih, sumur bor air tanah di wilayah ini juga memiliki keistimewaan, disediakan pipa yang menyambung keran di masing masing rumah, sehingga masyarakat tidak harus berjalan jauh.

"Alhamdullilah sudah ada sumur bor, airnya pun bagus. Kalau air hujan atau air PAM ditaruh di dalam baskom, ada kotoran yang mengendap. Kalau air sumur bor bersih," ungkap Nenek Dalismar saat ditemui di kediamannya (24/5). Desa ini sebelumnya juga mendapat bantuan air dari program PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat), namun sumber airnya juga masih jauh dari rumah Nenek Dalismar.

Selama 73 tahun hidupnya, Nenek Dalismar selalu kesulitan air. Wilayah yang ditempatinya memang yang sulit air, masyarakat biasanya mengambil air di sungai, mata air dan menampung air hujan. Sayangnya kualitas dan debit airnya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air sehari hari.

"Volumenya tidak mencukupi, kalau musim hujan, airnya banyak tapi airnya kuning, kalau tidak hujan airnya kurang, memang ada mata air tapi tidak banyak. Hanya mencukupi untuk mandi dan berwudhu, sedangkan untuk mencuci dari sungai yang dibawah 2 kilo atau pakai air hujan" terang Sang Nenek.

Nenek Dalismar pun mengucap syukurnya, "Saya kelahiran 1945, sama seperti Indonesia Merdeka, 73 tahun sulit air, akhirnya dengan sumur bor ini saya baru Merdeka dari sulit air," ungkapnya dengan senyum lebar

Provinsi Sumatera Barat sendiri masih memiliki beberapa lokasi yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih, maka Kementerian ESDM pada tahun 2018 akan tetap mengalokasikan program kegiatan pengeboran air tanah di lokasi yang mempunyai potensi untuk dilakukan pengembangan pemanfaatan air tanah sesuai dengan kondisi geologinya.

Kementerian ESDM sendiri melalui Badan Geologi telah membangun sumur bor air tanah dari tahun 2005 -2017 sebanyak 1.782 unit yang melayani tidak kurang dari 5 juta jiwa masyarakat daerah sulit air bersih yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Penulis: Dian Eka Puspitasari

Bagikan Ini!