Sosialisasi dan Advokasi Pengarus Utamaan Gender di Departemen ESDM

Jumat, 20 Juli 2007 - Dibaca 8127 kali

"Di Departemen ESDM kegiatan PUG berlangsung cukup baik. Tidak ada pembatasan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan bagi kaum perempuan. Jenjang karir berdasar unjuk kinerja individu bukan faktor kelamin," ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro saat memberikan sambutan. Sebagai gambaran untuk jabatan eselon IA dan IB sudah ada kaum perempuan. Sedang untuk eselon II jumlahnya lebih banyak lagi.

Hadir pada acara yang berlangsung mulai sekitar pukul 13.30 WIB itu antara lain Sekretaris Jenderal Departemen ESDM Waryono Karno, Dirjen Migas Luluk Sumiarso, SAM Bidang Teknologi dan SDM Evita H Legowo dan sejumlah pejabat eselon II. Sedang dari pihak Meneg PW antara lain hadir beberapa Deputi Meneg PW.

Meski demikian diakui oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro bahwa dibandingkan dengan instansi lain jumlah kaum perempuan di sektor ESDM bisa saja tergolong tidak banyak. Sebab disiplin ilmu sektor ESDM seperti pertambangan, perminyakan, geologi dan Kelistrikan sejak disekolah dan perguruan tinggi memang kurang diminati oleh kaum perempuan. Selain itu saat menjalankan tugas tidak jarang dituntut berada di lapangan atau hutan belantara.

Sedang Meneg PW Meutia Edi Swasono mengungkapkan bahwa PUG sangat penting bagi pembangunan nasional. Untuk itu sejak tahun 2000 telah dikeluarkan Inpres nomor 9/2000 tentang PUG. "Untuk itu pelaksanaan PUG perlu mendapat dukungan dari berbagai sektor," ujar Meneg PW Meutia Swasono. Bahkan berdasarkan Inpres tersebut setiap sektor harus melakukan perencaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi PUG dilingkungan kerjanya.

Gender, menurut Meneg PW Meutia Edi Swasono, pada dasarnya adalah kesetaraan dan keseimbangan peran, kedudukan dan strata kaum perempuan dalam pembangunan nasional. Secara umum disebutkan untuk disetiap sektor perlu memberikan minimal 5% untuk posisi kaum perempuan. Untuk sektor ESDM diakui kondisi sudah tergolong cukup baik. Meski demikian upaya peningkatan kualitas perempuan masih perlu ditingkatkan.

"Kaum perempaun Indonesia sangat heterogen. Baik dari sisi usia, latar belakang sosial, budaya, pekerjaan, pendidikan dsbnya," ujar Meneg PW. Selain itu juga diungkapkan saat ini kaum perempuan juga masih mengalami ketidakberdayaan dalam pendidikan, kesehatan dan struktur ekonomi. Masih banyak pula aturan hukum dan politis yang masih belum berpihak kepada kaum perempuan.

Bagikan Ini!