SPBG Perdana PT PGN Diresmikan

Selasa, 24 Desember 2013 - Dibaca 2632 kali

BEKASI - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik didampingi oleh Direktur Utama PT. Perusahaan Gas Negara Hendi Prio Santoso meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) pertama milik PT PGN (Persero) di wilayah Bekasi, Jawa Barat, (24/12). Nampak hadir pula pada peresmian tersebut, ketua Komisi VII DPR RI Sutan Bathoegana, Wakil Walikota Bekasi Rahmat Effedi serta pejabat di lingkungan Kementerian ESDM.

Dalam sambutannya Bapak Menteri menekankan bahwa kita harus serius memanfaatkan energi. Hal ini dikarenakan sudah tercantum dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945 dimana berbunyi bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.

"Kurangi penggunaan minyak dan perbanyak penggunaan gas, karena minyak kita harus impor, sedangkan gas di produksi di dalam negeri, lebih murah dan juga lebih ramah lingkungan". Gas di produksi di dalam negeri, di Indonesia bagian timur banyak ditemui ladang gas, " ujar Jero Wacik.

Pemerintah berkomitmen dan sangat serius melakukan konversi dari BBM ke BBG. Hal ini terbukti dari seluruh kendaraan umum di jakarta seperti taksi dan bus Transjakarta sudah menggunakan gas.

Peresmian ini sebagai salah satu komitmen pemerintah melalui PGN bahwa sesuai dengan amanat Bapak Presiden RI untuk menjadi leader transformasi energi dari Bahan Bakar Minyak(BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).

"Mari kita terus dorong dalam penggunaan konversi dari BBM ke BBG", imbuh Wacik.

SPBG perdana milik PT PGN (Persero) yang dibangun di Pondok Ungu Bekasi ini dilengkapi dengan 2 dispenser yang masing-masing memiliki kapasitas penyaluran gas 1000 meter kubik gas per hari. Satu dispenser melayani kendaraan besar seperti bus dan satu dispenser melayani kendaraan kecil seperti taksi, angkot dan kendaraan pribadi.

Setiap dispenser memiliki 2 nozzle untuk pengisian ke kendaraan. Fasilitas SPBG ini akan digunakan untuk sejumlah kendaraan umum di wilayah Bekasi seperti taksi, angkot dan bus Trans Jakarta dan kendaraan pribadi. Tahun depan, PT PGN berencana akan membangun SPBG sejenis sebanyak 16 SPBG dengan total investasi mencapai Rp 260 miliar, di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur dan Riau.

Pemilihan Bekasi sebagai lokasi SPBG adalah untuk merespon tingginya lalu lintas kendaraan yang hilir mudik ke Jakarta setiap harinya sebesar 60% dan total populasi warga Bekasi. Sejalan dengan ini, penggunaan gas pada kendaraan di wilayah Bekasi diperkirakan akan terus tumbuh. Sehingga tidak ada alasan untuk menunda penggunaan bahan bakar gas terutama di sektor transportasi massal.

Masih dalam rangkaian acara peresmian, Menteri ESDM turut menyaksikan penandatanganan Nota kesepahaman pertama, antara PGN dengan Perum Damri dalam hal penyediaan dan pemanfaatan gas bumi, kedua PGN dengan Pemerintah Kab.Sukabumi untuk mengembangkan infrastruktur dan memenuhi kebutuhan gas untuk transportasi dan industri di wilayah Kab. Sukabumi, ketiga, antara PT. Gagas Energi (anak usaha PGN) dengan PT. Jakarta Energi Utama dalam hal mengoperasikan dan memelihara SPBG beserta fasilitas pendukungnya dan penyediaan dan pemanfaatan gas bumi untuk bahan bakar kendaraan bermotor termasuk bus Trans Jakarta dan terakhir antara asosiasi perusahaan CNG Indonesia (APCNGI) tentang kerjasama pemanfaatan gas bumi untuk transportasi.(BAM)

Bagikan Ini!