Status G. Karangetang Ditingkatkan Menjadi SIAGA (Level III)
BANDUNG - Berdasarkan hasil analisis pemantau secara visual dan kegempaan, kegiatan vulkanik G. Karangetang menunjukan peningkatan aktivitas yang signifikan terutama pada jenis gempa Fase Banyak dan gempa Guguran, oleh karena itu tingkat kegiatan G. Karangetang dinaikkan dari WASPADA (Level II) menjadi SIAGA (LEVEL III), terhitung mulai tanggal 8 Agustus 2011 pukul 16:00 WIB.Pemantauan secara intensif tetap dilakukan Pusat Vulkanologi dan MItigasi Bencana Geologi (PVMBG) guna mengevaluasi kegiatan G. Karangetang dan dikoordinasikan dengan Pemerintah Daerah (Satlak PB dan Satkorlak PB) setempat. Status kegiatan G. Karangetang akan diturunkan/dinaikkan kembali jika terjadi penurunan/ peningkatan aktivitas vulkanik, demikian siaran pers yang diterima esdm.go.id, Selasa (9/8/2011) keamrin.Terkait dengan peningkatan status G. Karangetang PVMBG merekomendasikan, masyarakat dan pengunjung wisatawan tidak diperkenankan mendaki puncak melebihi ketinggian 500 m dari muka laut. Jika terjadi hujan abu cukup deras, direkomendasikan agar masyarakat menggunakan masker, penduduk di Kampung Mini di bagian barat (Kali Beha Barat) dan Kampung Kopi di bagian selatan (Kali Kahetang) agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya awan panas dan guguran lava pijar yang dapat terjadi setiap saat dan pada musim hujan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai kali Batu Awang, Kali Kahetang, Kali Batang, Kali Beha Timur, Kali Pangi dan Kali Nanitu agar mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar. G. Karangetang merupakan sebuah pulau gunungapi yang terdapat di bagian Utara dari Provinsi Sulawesi Utara tepatnya di P. Siau berjarak sekitar 146 km dari kota Manado, termasuk ke dalam kabupaten Sitaro, gunungapi tersebut dipantau secara menerus dari Pos Pengamatan Gunungapi di Desa Salili . Secara geografis G. Karangetang terletak pada posisi 02047' Lintang Utara dan 125029' Bujur Timut, dengan tinggi puncak sekitar 1827 m di atas permukaan laut.Aktivitas erupsi terakhir G. Karangetang terjadi pada Maret 2011 dimana tingkat kegiatannya dinaikkan menjadi AWAS (LEVEL 1V) pada 18 Maret 2011 pukul 16:45 WITA. Kemudian kegiatan vulkanik mengalami penurunan, maka pada 25 Maret 2011 pukul 18:30 WITA status kegiatan vulkanik G. Karangetang diturunkan menjadi SIAGA (LEVEL III). Sejak 6 Juni 2011 Status kegiatan G. Karangetang kembali diturunkan menjadi WASPADA (Level II). Hingga 7 Agustus 2011 kegiatan vulkanik G. Gunungapi Karangetang merupakan gunungapi paling aktif di Indonesia dengan seringnya mengalami kejadian erupsi setiap tahun. Karakteristik erupsinya berupa erupsi eksplosif tipe strombolian dan vulkanian serta pertumbuhan kubah lava yang sering diikuti oleh kejadian awan panas guguran. Bahaya G. Karangetang umumnya diakibatkan oleh awan panas guguran, longsoran guguran lava pijar dari kubah lava dan bahaya sekunder lahar. Risiko bahaya semakin tinggi karena pulau Gunungapi memiliki jarak antara batas pantai dengan pusat erupsi hanya lebih kurang 4 Km yang di dalamnya terdapat banyak pemukiman. Kejadian erupsi terakhir pada 6 Agustus 2010 telah menyebabkan 4 korban jiwa yang diakibatkan oleh awan panas guguran dari kubah lava yang terjadi secara tiba - tiba pada malam hari. (SF)
Bagikan Ini!