Strategi Pemerintah Listriki 100% Wilayah RI di 2023

Rabu, 1 Februari 2023 - Dibaca 1061 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 044.Pers/04/SJI/2023

Tanggal: 1 Februari 2023

Strategi Pemerintah Listriki 100% Wilayah RI di 2023

Kementerian ESDM menargetkan Rasio Elektrifikasi (RE) 100% di tahun 2023. Sebelumnya RE Tahun 2022 sebesar 99,63% meningkat sebesar 1,8 persen dari tahun 2021, yaitu sebesar 99,45 persen.

Salah satu strategi yang ditempuh Kementerian ESDM untuk memperluas akses ketenagalistrikan ke seluruh wilayah Indonesia, terutama di area terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) adalah dengan menggenjot perluasan jaringan (grid extension) di desa-desa yang dekat dengan jaringan distribusi eksisting.

Demikian disampaikan Plt. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja 2022 dan Program Kerja Ditjen Ketenagalistrikan 2023 di Jakarta, Selasa (31/1).

c-21.jpeg

"Strateginya untuk Rasio Elekrifikasi 100% yaitu salah satunya dengan program perluasan jaringan penyambungan desa dan atau rumah tangga yang dekat dengan jaringan (grid) PLN, yakni melalui program grid extension," terang Dadan.

Grid extension sendiri menjadi pilihan utama pemerintah untuk melistriki desa-desa yang belum terjamah jaringan listrik, untuk penggantian lampu-lampu LTSHE sebelumnya dan melistriki desa berlistrik non PLN.

Dadan menjelaskan, langkah kedua, yaitu dengan pembangunan miningrid melalui pembangunan pembangkit yang memanfaatkan potensi energi baru terbarukan setempat untuk daerah yang sulit dijangkau melalui perluasan jaringan listrik PLN dan masyarakatnya bermukim secara komunal.

"Pembangunan minigrid dengan memanfaatkan energi setempat dan ini paling cocok untuk daerah kepulauan," tambahnya.

Menurutnya, penyediaan akses listrik untuk desa-desa yang masih gelap gulita di daerah 3T dilakukan dengan mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan berbasis potensi lokal lengkap dengan alat penyalur daya listrik (APDAL) dan stasiun pengisian daya listrik (SPEL).

"Program ini untuk melistriki desa yang belum berlistrik yang masyarakatnya bermukim tersebar atau scattered, sehingga tidak dimungkinkan dibangun jaringan listrik maupun miningrid," pungkasnya.

Selain program di atas, untuk mempercepat capaian RE 100% Pemerintah memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) 450 VA bagi Rumah Tangga (RT) Tidak Mampu belum berlistrik yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dan pada tahun 2023 melalui program BPBL akan melistriki sekitar 83.000 RT. (RD)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)


Bagikan Ini!