Tahun Ini Pemerintah Rencanakan Bangun 11 pabrik Biodiesel

Senin, 3 Juli 2006 - Dibaca 16875 kali

'Dananya dari anggaran khusus energi alternatif yang dikoordinir Menko Bidang Perekonomian,' ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro dalam jawaban tertulis saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR-RI, Senin (3/7) di Jakarta. Rapat Kerja dipimpin oleh Ketua Komisi VII DPR-RI Agusman Effendi. Mendampingi Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro seluruh pejabat eselon satu dan dua Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Selain itu Departemen ESDM melalui PPPTMGB 'LEMIGAS' juga sedang merencanakan pembangunan Pilot Plant untuk memproduksi biodiesel dengan kapasitas sebesar 8 hingga 10 ton per hari. 'Ini semua dalam rangka mendukung diversifikasi energi yang pelaksanaan pembangunannya akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2006 dan diharapkan dapat berproduksi mulai tahun 2007,' papar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Upaya menggalakan pemanfaatan biofuel juga dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada pihak swasta. Untuk itulah kini kepada swasta diberikan kemudahan dalam proses perijinan usaha biodiesel. Diungkapkan oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro saat ini telah ada satu perusahaan yang mendapatkan ijin usaha niaga biofuel dan ada lima perusahaan yang sedang dalam proses perijinan.

Pada kesempatan tersebut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro juga mengungkapkan sesuai hasil kajian Tim Kecil Biofuel antar Departemen telah disusun kemampuan pasokan biodiesel. Untuk tahun 2007 sebesar 187 juta liter, tahun 2008 sebesar 377 juta liter, sebesar 1200 juta liter tahun 2009 dan 1337 juta liter pada tahun 2010. 'Sehingga target substitusi biodiesel untuk transportasi adalah sebesar 10 % pada tahun 2010,' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro.

Penggalakan pemanfaatan biodiesel juga diiringi dengan sosialisasi baik pada kendaraan umum (bus Damri dan Transjakarta), kendaraan pribadi maupun kendaraan dinas pemerintah di lingkungan Departemen ESDM. Bersama dengan Perum Damri pada tahun 2006 akan dibangun SPBU percontohan biodiesel. Selain itu juga akan dibangun percontohan PLTD biodiesel di Gorontalo dan Nusa Tenggara Barat.

Terkait pemanfaatan biodiesel untuk mengurangi konsumsi solar ini telah dilakukan penelitian dan pengembangan.Biodiesel yang dikembangkan menggunakan bahan baku berbasis minyak nabati (minyak kelapa sawit) dan minyak goreng bekas (jelantah). Biodiesel dapat dicampurkan dengan berbagai perbandingan dengan minyak solar. Misal 10% volume biodiesel dengan 10% volume minyak solar (B10).

Bagikan Ini!