Tanpa Pertumbuhan Pembangkit, 2018 Pulau Jawa Krisis Listrik

Selasa, 4 Maret 2014 - Dibaca 2474 kali

JAKARTA - Seiring dengan terus tumbuhnya pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan konsumsi listrik juga tumbuh pesat. Berdasarkan hasil studi PLN, Pulau Jawa diperkirakan akan mengalami krisis listrik pada tahun 2018 akibat pertumbuhan beban listrik yang terus meningkat dengan pertumbuhan per tahun yang mencapai sekitar sembilan persen.

Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik usai Raker Otonomi Khusus untuk Papua dan Aceh, Senin (03/03/2014) menyatakan, krisis listrik dimungkinkan terjadi jika tingginya pertumbuhan tidak dibarengi dengan tumbuhnya penyediaan atau pasokan. "Ekonomi yang membaik, pabriknya makin banyak, mall makin banyak, hotel makin banyak, jumlah penyediaan energi listriknya kurang, itulah yang memunkinkan terjadinya krisis listrik di Pulau Jawa," ujar Wacik.

"Kecepatan kita membangun, tidak secepat yang dibutuhkan," tambah Wacik.
Untuk mengantisipasi krisis tersebut Wacik menyatakan, "kita mesti nambah 5000 atau 4000 Mw setiap tahun, terutama Jawa dan Bali karena tingginya pertumbuhan ekonomi di kedua pulau itu. Hambatan yang terbanyak adalah hambatan lahan, seperti yang 2X1000 MW di Jawa Tengah, lahannya belum bebas, kurang sedikit".

"Tapi nanti saya akan terobos, nambah lagi 7000 yang dengan batubara, nah ini sedang kita kerjakan termasuk jaringan, jadi kalau pembangkitannya sudah oke, jaringannya terus paralel. Saya masih punya peluang, kalau yang 2000 di Jawa Tengah itu telat, kalau yang 7000 ini bisa ngejar 2018 selesai 2000 atau 3000 saja maka aman sudah," ujar Wacik. (SF)

Bagikan Ini!