Temu Netizen ke-8: Arcandra di Tengah Netizen Muda

Rabu, 21 Februari 2018 - Dibaca 1625 kali

JAKARTA - Ada yang spesial dari gelaran Temu Netizen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kali ini. Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar hadir di tengah-tengah netizen atau Sobat Energi muda yang memenuhi Ruang Sarulla di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (20/2).

Mengawali Temu Netizen yang bertema Era Baru Migas Indonesia: #InvestasiMigasMakinMenarik, Arcandra melempar pertanyaan, "Penemuan yang terjadi setelah tahun 2000-an, atau bahkan sebelum tahun 2000-an itu berada di negara mana ya banyaknya?" Sebagian besar Netizen pun menjawab Amerika Serikat (AS).

Arcandra kemudian bertanya kembali, "Mengapa perubahan besar yang mengubah dunia dilakukan orang-orang di sana (AS)? Mengapa bukan negara kita?" Menurut Arcandra, perbedaan mendasar masyarakat Indonesia dengan AS adalah pada cara berpikirnya. "Setelah 1,5 tahun di sini, saya merasakan ada pola pikir yang sangat berbeda. Coba lihat, pola pikir kita di sini, di Indonesia, semua tidak boleh, kecuali yang disuruh. Beda dengan di sana (AS), semuanya boleh, kecuali yang dilarang. Nah, karena kalau harus disuruh semuanya, kreatifitas kita agak terganggu. Pada dasarnya, orang di sana berpikirnya boleh menciptakan apa saja," ujarnya.

Selain itu, orang-orang AS selalu belajar dari kegagalan. Kegagalan tersebut dianggap sebagai batu loncatan untuk pengembangan teknologi selanjutnya. "Di sana, orang belajar dari kegagalan, atau sebagai stepping stone untuk teknologi selanjutnya. Kalau di Indonesia, pengembangan teknologi menggunakan dana APBN dan gagal, apa yang terjadi?" tambahnya. Arcandra mencontohkan pengembangan teknologi pesawat ulang alik Apollo 11 dan penemuan bohlam yang mengubah peradaban dunia setelah mengalami kegagalan berkali-kali.

"Kalau Kementerian ini ke depan mau ke mana?" lanjutnya. Tiga minggu yang lalu kira-kira kita memotong peraturan, ada 11 permen yang kita potong, kira-kira ini arahnya ke mana? Dua minggu lalu kita tambah lagi 32 peraturan yang kita potong. 12 Februari kita potong lagi 22 (peraturan), nanti kira-kira sampai ujung ke depan itu 100-an peraturan itu akan kita slice out. Dan ini hashtag kita hari ini apa? Investasi Migas Makin Menarik," ujar Arcandra.

Sepanjang acara Temu Netizen, Arcandra memaparkan inovasi yang dilakukan Kementerian ESDM untuk meningkatkan investasi di subsektor minyak dan gas bumi, antara lain inovasi skema bagi hasil kontrak migas Gross Split dari sebelumnya Cost Recovery dan pemangkasan peraturan di sektor ESDM.

Menjelang usainya acara, Arcandra berpesan kepada seluruh Sobat Energi yang hadir agar selalu mengecek kebenaran informasi terkait sektor ESDM di media sosial resmi Kementerian ESDM. "Kalau di media sosial ada info-info yang perlu diklarifikasi, mohon kiranya masuk ke salah satu media sosial kita, tanyakan ini benar atau tidak, nanti kita akan respons. Kemungkinan besar jawabannya adalah apa adanya. Data never lies (data tidak pernah bohong. Ini adalah media sosial, kan kita bisa berinteraksi langsung, tanyakan langsung, Insya Allah kita akan respons secepatnya. Sampaikan ke teman-temannya bahwa (media sosial) Kementerian ESDM bisa merespons dengan cepat isu-isu yang ada," tutupnya. (DKD)

Bagikan Ini!