Tiga Kontrak PLTU Senilai 1,5 Miliar Dolar AS dan Rp 1,27 Triliun Diteken

Selasa, 7 Agustus 2007 - Dibaca 12372 kali

Penandatangan dilakukan antara Dirut PT PLN Eddie Widiono dengan para kontraktor yaitu konsursium Dongfang Electric Corporation dan PT Dalle Energy untuk PLTU Pacitan dan Teluk Naga, konsursium Shanghai Electric Corporation dan PT Maxima Infrastructur untuk PLTU Pelabuhan Ratu. Hadir pada acara yang berlangsung di kantor pusat PT PLN antara lain Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Minister Conselor Kedutaan Besar China di Indonesia, Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi J Purwono dan sejumlah pejabat lainnya.

'Dengan ditandatanganinya kontrak ini berarti sekitar 60 % kontrak Program Percepatan Pembangkit Listri 10 ribu MW sudah mulai dibangun. Sisanya diharapkan bisa ditandatangani bulan September mendatang,' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Sedang sumber pendanaan untuk proyek ini sebesar 85 % disediakan oleh kontraktor EPC melalui para suppliernya. Sedang sisanya 15% disediakan melalui anggaran PT PLN (Persero).

Diuraikan oleh Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batubara ini memiliki implikasi ekonomis yang besar. Selain diharapkan bisa menambah pasokan kebutuhan listrik, miningkatkan rasio elektrifikasi juga akan mengurangi penggunaan atau konsumsi BBM senilai sekitar Rp 16,2 triliun. Sedang saat pengerjaan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 5400 orang.

Menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, seluruh proyek-proyek PLTU ini diharapkan akan rampung pada tahun 2009. 'Sisa waktu yang ada tinggal 30 bulan lagi. Mudah-mudahan dengan sisa waktu yang ada itu kita mampu menyelesaikannya,' ujar Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Jika semua itu bisa direalisasikan, maka elektrifikasi yang saat ini masih sekitar 55% bisa ditingkatkan secara nyata.

Dirut PT PLN Eddie Widiono mengungkapkan seluruh proyek PLTU program percepatan pembangunan 10 ribu MW ini akan menggunakan batubara kalori rendah atau low rank coal. 'Ini merupakan upaya diversifikasi energi yang diharapkan bisa mengurangi pemakaian BBM untuk pembangkit listrik,' ujar Dirut PT PLN Eddie Widiono. Namun ditegaskan agar kalangan pemasok batubara bisa menyiapkan program ini dengan baik.

Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro juga menekankan pentingnya menangani pasokan batubara ini. Sebab, rantai pengiriman batubara sejak dari tambang hingga lokasi PLTU tergolong cukup panjang. Oleh sebab itu para pemasok batubara diminta menyiapkan infrastrukturnya dengan baik. Beberapa perusahaan yang ikut menandatangani pasokan batubara antara lain PT Arutmin, PT Titan Mining, PT Kasih Industri, PT Bara Mutiara Prima dan PT Dharma P.

Bagikan Ini!