Tingkatkan Investasi, Menteri ESDM Terima Delegasi Inggris

Selasa, 1 November 2011 - Dibaca 2218 kali

JAKARTA - Hari ini, Selasa (1/11/2011) Menteri ESDM, Jero Wacik didampingi Pejabat Eselon I dilingkungan Kementerian ESDM menerima kunjungan delegasi Inggris yang dipimpin Secretary of State for Business, Innovation and Skills Kerajaan Inggris Mr. Vince Cable. Tujuan kunjungan selain mengucapkan selamat atas terpilihnya Jero Wacik menjadi menteri ESDM juga berdiskusi mengenai peraturan dan perundangan Indonesia mengenai energi dan migas dan rencana peningkatan investasi Inggris di sektor minyak, gas dan energi.Dalam kunjungan tersebut, Mr. Vince akan didampingi oleh Duta Besar Inggrisi untuk Indonesia Mark Canning UK Trade & Investment Indonesia, Debbie Clarke, dan Private Secretary of Secretary of State Business Innovation & Skill, Laura Thompson.Profil sektor energi Inggris, dalam satu dekade terakhir, konsumsi minyak dan gas bumi Inggris relatif stabil sementara produksi dalam negeri menurun, sehingga menjadikan Inggris negara pengimpor energi. Minyak tetap menjadi komponen penting untuk keseimbangan energi Inggris, dengan kontribusi minyak untuk konsumsi energi total sebesar 37%.Inggris adalah produsen gas bumi yang cukup besar dan dapat memenuhi banyak permintaan dalam negeri. Namun, seiring pesatnya kebutuhan energi, Inggris mulai bergantung pada impor gas bumi. Saat ini, suplai listrik di Inggris bersumber dari natural gas-fired power stations, sebagai pengganti batubara.Kunjungan delegasi Inggris dalam rangka peningkatan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Inggris telah berlangsung beberapa kali. Tanggal 18 Nopember 2009, bertempat di Gedung Departemen ESDM, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh menerima courtesy call Mr. Joan Ruddock MP, Menteri Energi dan Perubahan Iklim Inggris. Pertemuan membahas mengenai kebijakan energi dan emisi gas rumah kaca serta kerja sama energi Indonesia-Inggris. Selanjutnya Tanggal 13 Januari 2010, perwakilan UK Trade berkunjung ke Kementerian ESDM guna membahas tindak lanjut hasil pertemuan Menteri ESDM dengan Menteri Perdagangan, Investasi, dan Usaha Kecil Inggris pada tanggal 4 November 2009. Dalam pertemuan dengan tersebut, UK Trade menyampaikan maksudnya untuk menjadi penyelenggara Joint Symposium skema pendanaan proyek-proyek ESDM.Premier Oil Plc, BP Indonesia, Salamander Energy dan Rio Tinto beberapa perusahaan milik Inggris yang telah beroperasi di Indonesia. Misalnya BP Indonesia, perusahaan minyak dan gas bumi yang berkantor pusat di London, Inggris telah beroperasi di Indonesia lebih dari 35 tahun. Pada Maret 2005, BP memulai konstruksi LNG Tangguh, memperbesar secara signifikan posisi BP pada sektor energi di Indonesia. LNG Tangguh adalah pusat LNG ketiga di Indonesia. BP memiliki interest 37,16% di bawah kontrak bagi hasil dengan BPMIGAS.Kegiatan hulu BP di Indonesia diantaranya melalui VICO Indonesia (Joint Venture BP dan ENI) dan VICO CBM. VICO Indonesia mengoperasikan dua KKS Sanga Sanga untuk minyak dan gas konvensional serta gas metana batubara (GMB) pada wilayah yang sama. Pada bulan November 2010, BP mendapat 100% pengelolaan lapangan onshore minyak dan gas Arafura Utara untuk kontrak bagi hasil (PSC) di Provinsi Papua. (SF)

Bagikan Ini!