Tingkatkan Nilai Tambah Mineral, Dirjen Minerba: Industri Pertambangan Mau Naik Kelas ke Industri Maju

Minggu, 19 September 2021 - Dibaca 1752 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 332.Pers/04/SJI/2021

Tanggal: 19 September 2021

Tingkatkan Nilai Tambah Mineral, Dirjen Minerba: Industri Pertambangan Mau Naik Kelas ke Industri Maju


Salah satu poin penting yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara adalah peningkatan nilai tambah. Saat ini, upaya peningkatan nilai tambah yang tengah didorong Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) adalah pemanfaatan produk pertambangan untuk industri maju. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Ridwan Djamaluddin pada Seri Webinar "Mineral untuk Teknologi Maju".

"Kita mau naik kelas, industri pertambangan mau naik kelas untuk masuk ke industri maju. Itu esensi yang kita tangkap dari UU, jadi mari sama-sama kita lanjutkan upaya ini agar sumber daya mineral dan batubara di tanah air dapat kita manfaatkan untuk industri maju," tandas Ridwan, Jumat (17/9).

Untuk itu Ridwan mengajak generasi muda dan akademisi untuk ikut serta dalam memajukan industri pertambangan berbasis teknologi maju.

"Kepada generasi muda, mahasiswa, para peneliti, kami dorong juga untuk terus berkegiatan, karena tidak mungkin kita naik kelas ke industri teknologi tinggi dari industri pertambangan, tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi memadai. Jadi mari sama-sama kita galang kekuatan, padukan semangat kita untuk memajukan industri pertambangan dalam konteks malam ini industri berbasis teknologi di Indonesia," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, hadir pula Kepala Badan Riset dan Teknologi Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Ilham Akbar Habibie sebagai narasumber. Dalam paparannya, Ilham mengemukakan bahwa perekonomian masa depan akan dipengaruhi dan dibentuk oleh teknologi, inovasi, dan kewirausahaan yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan dan kebutuhan yang muncul dari megatrend global saat ini, yakni urbanisasi, perubahan iklim dan kelangkaan sumber daya, pergeseran kekuatan ekonomi global, perubahan demografi dan sosial, serta gebrakan teknologi.

"Teknologi serta inovasi yang terkait dalam konteks megatrend, di antaranya energi baru dan terbarukan, semakin dominan, karena perubahan iklim akan mengubah wajah dunia. Selain itu e-mobilitas, seperti kendaraan listrik akan menjadi norma baru di masa mendatang. Kemudian, penggunaan teknologi kedirgantaraan itu penting dan semakin penting," ujarnya.

Lebih lanjut Ilham mengatakan, mineral diperlukan sebagai bahan dasar industri maju, di antaranya teknologi baterai, energi surya, kedirgantaraan, hingga manufaktur digital. Dengan dukungan teknologi, di mana logam merupakan salah satu bahan pendukungnya, suatu daerah dapat menjadi mandiri dan menciptakan masa depan yang lebih hijau. (DKD)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)

Bagikan Ini!