Wamen Arcandra: Berikut Update Pasokan Energi, Kondisi Kegeologian dan Siaga Bencana ESDM di Daerah Terdampak Bencana Sulteng

Kamis, 11 Oktober 2018 - Dibaca 1127 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 0057.Pers/04/SJI/2018

Tanggal: 11 Oktober 2018

Wamen Arcandra: Berikut Update Pasokan Energi, Kondisi Kegeologian dan Siaga Bencana ESDM di Daerah Terdampak Bencana Sulteng


Wakil Menteri (Wamen) ESDM Arcandra Tahar, Kamis pagi (11/10), bertolak ke Palu memastikan pasokan listrik, BBM, LPG, dan kondisi kegeologian di wilayah terdampak bencana gempabumi, likuifaksi dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Selain itu, Wamen Arcandra juga meninjau posko siaga bencana sektor ESDM di Palu.


Suplai Listrik Hampir 100%

Wamen Arcandra menyampaikan bahwa saat ini 100% gardu induk dan seluruh penyulang (feeder) di Palu sebanyak 45 penyulang telah berhasil dipulihkan oleh tim gabungan PLN. "Daya mampu pembangkit juga sudah 101 MW, yang berasal dari 2 pembangkit" ujar Arcandra saat mengunjungi Gardu Induk Silae, Sulteng, yang kini telah kembali beroperasi.

Arcandra menyebut, 66 genset telah disediakan membantu penerangan di Palu, Sigi dan Donggala dengan masing-masing kapasitas 5,5 kW. "Kami harapkan bisa segera pulih seperti semula, pasokan listrik 101 MW saat ini diharapkan akan menjadi 125 MW untuk menuju kondisi semula," lanjut Arcandra.

Sementara itu, disampaikan Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda, saat ini malam di Palu sudah terang. "Dilihat dari atas sudah terang kalau malam," ungkap Huda.

Ia menyampaikan bahwa semua ini tidak lepas dari kerja keras yang dilakukan oleh tim gabungan PLN untuk percepatan pemulihan listrik Palu, Donggala dan Sigi. "Secara sistem, pasokan listrik untuk Palu, Donggala dan Sigi sudah siap untuk kami suplai kembali. Saat ini kami tengah berfokus untuk secara bertahap memperbaiki jaringan listrik dan gardu distribusi lainnya yang terhubung langsung dengan pelanggan yang memang terdampak cukup parah akibat gempa", tambah Huda.


SPBU Yang Beroperasi Sudah 92 Persen

Pada kunjungan ke Terminal BBM Donggala, Wamen Arcandra Tahar menyampaikan progress pendistribusian BBM di wilayah Palu dan sekitarnya. "SPBU yang operasi sudah 92%, 10 SPBU diantaranya bahkan beroperasi 24 jam. Ada 3 SPBU di Palu dan Sigi yang rusak, akan diperbaiki sesingkat-singkatnya hingga bisa pulih seperti sedia kala," jelas Arcandra.

Stok BBM hingga hari ini terpantau aman dan tidak ada antrian. "Stok solar 25 hari, avtur 22 hari, bensin 2 minggu lebih cukup untuk kebutuhan BBM di Palu, Donggala, Sigi" papar Arcandra.

Untuk penyediaan LPG, Pertamina mengambil kebijakan untuk agen LPG yang tidak menyalurkan LPG 3 kg, kini diperintahkan untuk menyalurkan LPG tabung 3 kg juga.

Untuk menambah jaminan pasokan LPG, juga dilakukan operasi pasar sebanyak 94 kali sejak 3 Oktober hingga hari ini. "Total operasi pasar LPG sudah 94 kali. Khusus hari ini sejumlah 31 titik operasi pasar LPG juga dilakukan di Palu, Donggala dan Sigi," jelas Arcandra.


Pemetaan Daerah Rawan dan Tim Siaga Bencana ESDM

Wamen Arcandra juga meninjau Kelurahan Balaroa, Palu Barat yang merupakan salah satu lokasi terdampak likuifaksi di Kota Palu. Arcandra menyampaikan bahwa tim Kementerian ESDM khususnya melalui Badan Geologi akan memetakan kembali daerah yang aman untuk ditinggali di wilayah Palu dan sekitarnya.

"Tim kita akan turun, memetakan kembali daerah yang aman untuk ditinggali dan mana daerah yang rawan likuifaksi," ungkapnya.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Rudy Sehendar yang turut mendampingi Arcandra pada kesempatan tersebut, mengungkapkan bahwa Badan Geologi sebelumnya pada 2012 telah memetakan jalur yang melewati Petobo dan Balaroa ini sebagai wilayah dengan potensi likuifaksi tertinggi.

"Berbagai survey telah kami lakukan, di daerah ini tebal lapisan alluvial hingga 14 m, di beberapa tempat kumulatif lapisan pasirnya hingga 7,2 meter, itu kami temui di Petobo," ungkap Rudy.

Rudy menyebut, dengan kondisi tersebut diikuti pergerakan lumpur, terjadilah semacam turbulensi karena diatasnya ada material/beban, mengakibatkan likuifaksi yang massif. "Ini sejarahnya merupakan bekas sungai purba dan mengalami pengurukan untuk pemukiman warga. Petobo itu juga merupakan daerah lereng panjang, ketika terjadi likuifaksi, strength - nya hilang" lanjut Rudy.

Ke depan, kata Rudy, wilayah ini akan menjadi memorial fact, tidak akan dihuni lagi. "Area ini akan mulai ditimbun, untuk dijadikan memorial park dalam bentuk luar terbuka hijau. Saat ini kita sedang menunggu bondering areanya," ujar Rudy.

"Masyarakat yang sebelumnya menghuni wilayah rawan likuifaksi akan dipindahkan ke hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) yang akan kita koordinasikan lagi dengan Pemerintah setempat," pungkas Rudy.

Pada kesempatan tersebut Wamen Arcandra juga meninjau posko siaga bencana ESDM di Jalan Muhammad Yamin No.25 Palu, yang ikut melakukan evakuasi, medis dan bantuan untuk korban bencana. Setelah mendapatkan laporan, Arcandra menyampaikan bahwa sebanyak 313 personel ESDM Siaga Bencana yang terdiri dari 200 tim rescue, 15 dokter, 43 paramedis, 30 operator dan 25 supporting tim diturunkan, dibantu 40 alat berat untuk evakuasi korban.

"Tercatat sejak 1-10 Oktober 2018, sebanyak 205 jenazah berhasil dievakuasi bersama oleh tim siaga bencana ESDM. Sebanyak 3.289 pasien juga telah tertangani oleh tim medis Siaga Bencana ESDM," pungkas Arcandra.


Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi


Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)

Ikuti linimasa kami di:

Facebook: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Twitter: @KementerianESDM

Instagram: @kesdm


Bagikan Ini!