Status Gunung Gamalama Meningkat Menjadi SIAGA

Minggu, 4 Desember 2011 - Dibaca 8065 kali

JAKARTA - Berdasarkan data kegempaan, visual dan analisis data yang dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM, status kegiatan Gunung Gamalama di Maluku Utara dinaikkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak tanggal 4 Desember 2011 pukul 23:00 WIT. Hal tersebut telah disampaikan juga melalui telepon kepada BPBD Provinsi Maluku Utara dan BPBD Kota Ternate.Hasil pemantauan visual dari Pos Pengamatan Gunung Api Marikuburu pada tanggal 4 Desember 2001 teramati asap kawah putih tebal bertekanan lemah, dengan tinggi mencapai 150 meter di atas puncak condong ke arah Barat. Sementara itu dari hasil pemantauan kegempaan terekam 8 kali Tektonik Jauh dengan Amplituda maksimum 4 - 32 mm dan lama gempa 40 - 125 detik diantaranya 1 kali gempa terasa pada skala I - II MMI, 2 kali gempa Tektonik Lokal dengan Amplituda maksimum 7 - 25 mm dan lama gempa 32 - 35 detik, 5 kali gempa Vulkanik Dalam dengan Amplituda maksimum 6 - 27 mm, S-P 0,15 - 1,1 detik dan lama gempa 10 - 16 detik, 47 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan Amplituda 4 - 45 mm dan lama gempa 10 - 30 detik, dan 5 kali gempa Hembusan dengan Amplituda maksimum 1,5 - 2 mm. Mulai pukul 22:58 WIT terekam getaran Tremor menerus dengan Amplituda maksimum 35 mm.Gunungapi Gamalama merupakan salah satu gunungapi aktif yang berada di Maluku Utara. Secara administratif terletak di Kota Ternate (Pulau Ternate), Provinsi Maluku Utara, sedangkan secara geografi terletak pada 0o 48' Lintang Utara dan 127o 19' 30" Bujur Timur, dengan ketinggian puncak Gamalama 1715 meter di atas permukaan laut.Sehubungan dengan peningkatan status kegiatan Gunung Gamalama maka Kementerian ESDM menghimbau agar masyarakat di sekitar Gunung Gamalama untuk tetap tenang, tidak terpancing isyu-isyu tentang letusan Gunung Gamalama, namun tetap meningkatkan kewaspadaan dan senantiasa mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara. Masyarakat di sekitar Gunung Gamalama dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Gamalama dalam radius 2,5 km. Pada tanggal 5 Desember 2011 pukul 00:08 WIT telah terjadi letusan yang diikuti oleh semburan abu vulkanik, maka penanggung jawab Bandara Ternate agar mengambil langkah-langkah teknis guna mengamankan jalur penerbangan dari dan ke Bandara Ternate. Pemerintah Daerah Provinsi Maluku Utara diminta menyiapkan langkah-langkah pengungsian jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan kegiatan vulkanik G. Gamalama yang lebih siginifikan yang berpotensi dapat mengancam penduduk di Kawasan Rawan Bencana II.Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara dan BPBD Kota Ternate tentang aktivitas Gunung Gamalama. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Gamalama di Desa Marikurubu, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Propinsi Maluku Utara atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di BandungSejarah letusan yang tercatat mulai tahun 1538 hingga tahun 2003, dengan interval letusan terpanjang 50 tahun dan interval letusan terpendek 1 tahun. Letusan Gunung Gamalama pada umumnya berlangsung di Kawah Utama dan hampir selalu magmatik. Kecuali letusan yang terjadi dalam tahun 1907 yang mengambil tempat di lereng Timur (letusan samping) dan menghasilkan leleran lava (Batu Angus) hingga ke pantai. Status kegiatan vulkanik Gunung Gamalama sejak 11 Mei 2008 dinaikkan dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II). (KO)

Bagikan Ini!