2012, Pemerintah Usulkan Lifting 950.000 bph dan ICP US$90 per barel
JAKARTA - Pada RAPBN 2012, Pemerintah mengusulkan target lifting minyak bumi sebesar 950.000 barel per hari (bph) dan patokan harga minyak Indonesia (ICP/Indonesian Crude Price) sebesar US$ 90 per barel."Di tahun depan, kita bisa meningkatkan produksi mencapai 950.000 bph. Ini adalah angka yang moderat, dan tentunya akan dilakukan strategi-strategi untuk upaya peningkatan produksi migas melalui optimalisasi pengawasan dan mengurangi unplanned shutdown," demikian disampaikan Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, pada Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/9/2011).Menko Hatta Rajasa menilai, target produksi minyak sebesar 950 ribu barel per hari serta patokan ICP sebesar US$ 90 per barel sudah merupakan angka yang moderat dan menjadi target yang akan dicapai tahun depan.Sementara itu, terang Hatta, patokan ICP sebesar US$ 90 per barel untuk tahun depan, sudah diperhitungkan pemerintah melalui perkiraan koreksi pertumbuhan dunia pada 2012."Kita harus mampu membuat perhitungan terhadap berbagai macam keadaan global, supply dan demand-nya. Maka itu pemerintah menetapkan US$ 90 untuk harga minyak Indonesia sebagai angka moderat," nilainya.Ia memaparkan, harga minyak dunia diperkirakan tidak akan terus naik karena adanya ketidakinginan dunia ketika pertumbuhan dunia melambat harga minyak tetap tinggi, yang didorong juga terjadinya diversivikasi energi dunia, misalnya konsumsi batubara yang meningkat atau Jepang yang saat ini membutuhkan banyak pasokan gas selepas krisis nuklir."Meskipun banyak kalangan yang meragukan target lifting sebesar 950.000 ribu bph mengingat makin tingginya penurunan alamiah (decline rate) serta kendala cuaca dan sebagainya, pihak KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) dan pihak BP Migas (Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas) berusaha untuk mengejar target tersebut," ujarnya. (KO)
Bagikan Ini!