Badan Geologi Berikan Bantuan Sarana Air Bersih Di Dua Desa Rawan Air Bersih

Jumat, 17 Maret 2017 - Dibaca 3832 kali
MAGELANG - Desa Kembanglimus dan Ngagoretno di Kabupten Magelang Jawa Tengah kini tidak lagi kesulitan mendapatkan air bersih seperti sebelum-sebelumnya. Masyarakat di dua Desa kategori rawan air bersih ini bersuka cita menerima bantuan sarana dan prasarana air bersih melalui sumur bor dalam dari Badan Geologi Kementerian ESDM hari ini, Jumat (17/3). Hadir dalam acara pemberian bantuan sarana dan prasarana air bersih tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI, H. Harry Purnomo, Asisten III PemKab Magelang, Drs. Endra Wacana dan Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan. Ir. Rudy Suhendar. M.Sc.

"Pemerintah melalui Badan Geologi c.q. Pusat Air Tanah Dan Geologi Tata Lingkungan berkewajiban untuk membantu daerah-daerah yang kesulitan memperoleh air dari Sabang sampai Merauke. Kewajiban tersebut kami wujudkan hari ini," ujar Kepala Badan Geologi, Ego Syahrial.

Masyarakat Desa Kembanglimus dan Desa Ngargoretno yang selama ini jika musim kemarau mengandalkan pasokan air bersih melalaui mobil tangki, maka saat ini sebagian kebutuhan air bersih tersebut dapat dipenuhi dari sumur bor bantuan dari Badan Geologi.

Dua Desa di Kabupaten Magelang yang mendapatkan bantuan sarana air bersih tersebut yakni, Desa Kembang Limus, Kecamatan Borobudur dan Desa Ngargoretno. Kecamatan Salaman.

Bantuan untuk Desa Kembang Limus berupa sumur kedalaman 62 meter dengan debit 0,6 liter/detik yang diperkirakan dapat melayani 200 kKK di dua Dusun yakni, Dusun Gombong dan Dusun Wonotigo. Sedangkan untuk Desa Ngargoretno bantuannya berupa sumur dengan kedalaman 72 meter yang menghasilkan debit 1,4 liter/detik dan dapat melayani 400 KK atau 1200 jiwa dari tiga dusun yaitu Dusun Tegalombo, Dusun Selorejo, dan Dusun Sumbersari.

Mengenai debit yang dihasilkan dari kedua sumur yang relatif kecil, Kepala Badan Geologi menjelaskan, bahwa kedua wilayah penerima bantuan sarana dan prasarana air bersih berada di wilayah perbukitan menoreh sehingga memang sulit mencari keterdapatan air tanah.

Kepala Badan menambahkan, kedua lokasi tersebut berdekatan dengan Candi Borobudur dan akan berkembang menjadi daerah tujuan wisata internasional. Diharapkan bantuan air bersih ini akan dapat membantu perkembangan menjadi daerah wisata.

Kepala Badan berharap, agar masyarakat dapat memelihara seluruh bantuan yang diberikan dan dapat membentuk yayasan atau badan usaha untuk mengelola dan menyalurkan air bersih ini. "Semoga dengan keberadaan sumur bor ini dapat meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat, karena dengan kesehatan itu kita bisa beraktifitas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik," pungkas Ego. (SF)

Bagikan Ini!