Gempa Aceh, Kementerian ESDM Berangkatkan Tim Tanggap Darurat
JAKARTA - Paska terjadinya gempa 8,5 Scale Richter (SR), yang disusul kemudian dengan 16 gempa susulan, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral cq. Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi segera memberangkatkan Tim Tanggap Darurat Gempabumi dan Tsunami ke lokasi terdampak untuk melakukan penyelidikan dan penelitian.
" Paska terjadinya gempa Aceh Kemarin, Rabu (11/4/2012) pukul 15:38:29 WIB, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM segera memberangkatkan Tim Tanggap Darurat Gempabumi dan Tsunami ke lokasi terdampak," ujar Kepala PVMBG, Surono.
Gempa yang menyebabkan terjadinya kenaikan muka air laut di Sabang (106 cm), Meulaboh (60 cm), Sabang (31 cm), Telukdalam-Nias (15 cm) itu menurut Surono, berpusat di sebelah barat Zona Subduksi Sunda, pada daerah outer rise. Baik gempabumi pertama maupun gempabumi kedua memiliki mekanisme sesar mendatar dengan arah pergerakan utara-selatan. Karena mekanisme sumber gempabumi adalah sesar mendatar, maka potensi terjadinya tsunami tidak besar.
"Gempabumi pertama tidak memicu terjadinya tsunami, sedangkan gempabumi kedua menyebabkan kenaikan muka air laut di Meulaboh (106 cm), Sabang (60 cm), Telukdalam-Nias (15 cm)," sambung Surono.
Selanjutnya Surono merekomendasikan, masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempabumi dan tsunami dengan tetap mewaspadai terjadinya gempa susulan. (SF)
Bagikan Ini!