IEA: Bila Sanksi Eropa Berlaku Penuh, Ekspor Iran Turun 50 Persen
JAKARTA - International Energy Agency (IEA) memperkirakan ekspor minyak Iran akan turun sekitar 50 persen apabila sanksi Eropa berlaku penuh pada bulan Juli mendatang.
"Ekspor Iran akan berkurang sekitar 800.000 barel per hari", demikian diungkapkan David Fyfe, Kepala Divisi Market dan Industri IEA, saat me-launching IEA Oil Market Report bulan Februari, beberapa waktu lalu.
Menurut Fyfe, pada bulan Februari 2012 ekspor minyak Iran di bawah 2 juta barel per hari. Pada kondisi normal, data bulan November 2011 menunjukkan ekspor Iran mencapai 2,6 juta barel per hari. Fyfe memperkirakan Iran akan mencoba menemukan pembeli di kawasan lain bagi 800.000 hingga 1 juta barel minyaknya.
Hasil penjualan minyak yang diperoleh negara Iran, produsen terbesar kedua OPEC mencapai US$ 73 miliar pada tahun 2010, atau sekitar 50 persen dari pendapatan Pemerintah.
Menteri Perminyakan Iran Rostam Qasemi menolak perkiraan IEA dan mengatakan Pemerintah telah mengurangi ketergantungan pendapatan dari minyak. "Baik produksi maupun ekspor telah jatuh, dan negara mengharapkan setidaknya pendapatan minyak tahun ini sama dengan tahun 2011," katanya dalam sebuah wawancara di Kuwait.
Menurut IEA, hampir semua pembeli minyak mentah Iran akan memotong pembelian karena sanksi. Produksi minyak mentah Iran jatuh 1,5 persen menjadi 3,38 juta barel per hari pada bulan Februari ini.
Ke-27 anggota Uni Eropa telah menyetujui larangan, pembiayaan, transportasi dan asuransi minyak Iran pada 23 Januari 2012. AS dan Uni Eropa meningkatkan tekanan pada Iran atas program nuklirnya, meskipun Pemerintah Iran bersikeras menyatakan pengembangan nuklir mereka adalah untuk tujuan sipil. (KO/bloomberg.com)
Bagikan Ini!