Jusuf Kalla : Kita Terlambat Membangun Receiving Terminal LNG

Selasa, 14 April 2015 - Dibaca 1098 kali

JAKARTA - Gas alam merupakan sumber energi yang murah dan ramah lingkungan dalam pemanfaatannya. Cadangan yang dimiliki kita cukup besar, dan Indonesia merupakan salah satu eksportir terbesar liquid natural gas (LNG). Pembangunan infrastruktur gas alam didalam negeri diakui Wakil Presiden, Jusuf Kalla amat terlambat.

" Kita beruntung mempunyai energi sumber gas alam, kita termasuk negara awal yang mengekspor LNG baru kemudian Brunei, kita mempunyai kesalahan utama, kita punya LNG tetapi telat membikin infrastruktur masuk ke dalamnya, tidak ada receiving terminal," ujar Jusuf Kalla dalam seminar Indonesia & Diversifikasi yang diselenggarakan Media Indonesia di Jakarta (14/4).

"Baru kemarin dilaut kita bikin floating receiving terminalnya, insya Allah kita akan bangun receiving terminalnya fixnya dalam dua, tiga tahun mendatang, "lanjut Kalla.

Produksi LNG di Indonesia sudah lebih dari 30 tahun, namun saat itu pemanfaatannya didalam negeri masih sedikit. Konsumsi energi primer di Indonesia lebih banyak kepada bahan bakar minyak yang murah harganya karena di subsidi pemerintah. "Kita kemakan oleh kebijakan BBM bersubsidi, kita kemakan oleh kebijakan kita sendiri, itu masalahnya" ujar Kalla lagi.

Untuk mengejar ketertinggalan itu, pemerintah telah merencanakan membangung recieving terminal di beberapa lokasi di Indonesia, diharapkan dengan pembangunan recieving terminal pemanfaatan LNG dapat dioptimalkan guna menggantikan BBM yang semakin langka dan mahal harganya.(SF)

Bagikan Ini!