Kontribusi Jateng Untuk Sistem Kelistrikan Nasional
CILACAP - Gubernur Jawa Tengah Bibi Waluyo menyampaikan, dengan peresmian PLTU Tanjung Jati B Jepara 3x660 MW, rencana pembangunan PLTU Batang 2x1000 MW, PLTU Rembang 2x315 MW dan PLTU Adipala Cilacap 1x660 MW, maka Jateng akan memberikan kontribusi terhadap pasokan listrik Jamali pada 2014."Sebagai bagian interkoneksi Jamali, beban puncak tertinggi Jateng pada 2011 mencapai 2.988,22 MW, sementara total kapasitas pembangkitan 2.000 MW, dimana untuk memenuhi kebutuhan Jateng selama ini diperoleh dari Paiton Jatim dan Suralaya Banten," demikian disampaikan Bibit Waluyo pada ground breaking pembangunan Unit Resid Fluid Catalytic Cracking (RFCC) di kilang Pertamina Cilacap, bersamaan dengan peresmian PLTU 1 Banten-Suralaya, PLTU 3 Banten-Lontar Unit 1, dan PLTU Tanjung Jati B Ekspansi Unit 3, Rabu (28/12/2011).Selain PLTU, Gubernur Jateng melaporkan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Jateng antara lain pada 2009 telah dilakukan pelelangan PLTP Gunung Ungaran 2x55 MW yang kini memasuki pemboran eksplorasi, serta pada 2010 pelelangan WK PLTP Guci Tegal 100 MW dan PLTP Baturaden 175 MW. "Ketiganya ditargetkan akan selesai dan beroperasi pada 2014," tuturnya.Bibit melaporkan, hingga 2011, Jateng telah membangun dan merehabilitasi 27 unit PLTMH, 4.107 PLTS solar-home system kapasitas 50 watt-peak, 266 PLTS penerangan jalan umum kapasitas 200 watt-peak, 7 unit PLTS komunal kapasitas 70,5 kilowatt-peak (tersebar di 17 kabupaten) dan 7 genset 40-250 kVA yang dimanfaatkan 1.905 KK di Kecamatan Karimunjawa, Jepara dan jaringan listrik pedesaan. Dilaporkan pula, jumlah dusun yang belum berlistrik di Jateng sebanyak 4.406 dusun/dukuh, atau 2.033.925 KK dari total 8.704.693 KK di Jateng. Rasio elektrifikasi Jateng pada 2011 naik 3,15% menjadi 76,63% atau lebih tinggi dari rasio elektrifikasi nasional yang mencapai 67,2%. (KO)
Bagikan Ini!