Mimpi Indonesia Menjadi Negara Adi Daya Energi Dapat Diwujudkan

Senin, 9 Januari 2012 - Dibaca 3704 kali

JAKARTA - Menteri ESDM mengatakan Indonesia dimasa mendatang dimungkinkan dapat menjadi negara adi daya energi. Karena selain memiliki beragam sumber-sumber daya energi juga memiliki sumber daya manusia yang banyak, yang jika intelektualitasnya berkembang dapat menjadi penggerak kegiatan sektor ESDM.

"Potensi energi kita luar biasa, kalau suatu negara ditempat lain memiliki sumber energi minyak bumi, katakanlah banyak sekali, tetapi yang lain dia tidak punya. Kita itu hampir memiliki semua sumber energi dari minyak, jelas kita punya, gas, makin besar temuannya, batubara luar biasa jumlahnya. Dengan tiga komponen ini saja kita sekarang sudah menghasilkan 6 juta setara barel oil per day," tutur Menteri ESDM di dalam acara Soegeng Sarjadi Forum di TVRI, Senin malam (9/1/2012).

Selanjutnya, kita ada energi-energi baru terbarukan seperti geothermal, dimana Indonesia dikaruniakan Tuhan dengan 40% potensi panas bumi yang setara dengan 29 ribu MW, lanjut Menteri.

Selain potensi sumber daya alam, potensi sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia juga sangat banyak. "Kekayaan kita juga manusia, manusia Indonesia yang saat ini berjumlah 240 juta jiwa, ini jika bergerak kemampuan intelektualnya akan menjadi potensi yang akan menggerakkan potensi sumber daya alam yang ada. Akan dahsyat memang kita dimasa depan, asal kita memang mau saling berbagi tugas, berbagi peran, bersatu dan mau bekerja keras," ujar Menteri.

Dimungkinkannya Indonesia menjadi negara adi daya energi juga diaminkan Kepala BP Migas, R. Priyono, menurutnya, sejarah telah mencatat dimasa lalu bangsa Indonesia pernah menjadi negara adi daya yaitu dimasa Majapahit dan Sriwijaya, "Sejarah akan berulang, akan terjadi lagi. Dahulu saja kita belum dikenal sebagai negara geothermal namun sudah terkenal," ujar R. Priyono.

"Kita memiliki bahan untuk menjadi negara adi daya energi," tukas Priyono.

Sebenarnya, ujar Priyono, sumber daya minyak bumi kita mencapai 73 milyar barel dan yang sudah dikeluarkan sejak zaman Belanda hingga sekarang yang baru dikelola mencapai 23 milyar barel, jadi yang tersisa didalam bumi pertiwi masih cukup banyak tetapi semua harus dibuktikan. "Jadi yang proven 4-7 milyar barel dan untuk meningkatkan potensi sumber daya minyak tersebut menjadi cadangan terbukti harus dibuktikan dengan melakukaan kegiatan eksplorasi. Karenanya, diperlukan investor untuk melakukan kegiatan tersebut.

Pengamat Perminyakan Kurtubi yang juga hadir dalam forum tersebut, menyarankan, untuk membuat investor tertarik melakukan kegiatan eksplorasi maka diperlukan kualitas data geologis kemigasan yang baik dan perbaikan sistem yang ada.

"Untuk menuju negara adi daya energi tahun 2025 mari kita rapihkan sistem yang tidak efisien, sistem yang kurang benar baik di migas, di batubara atau di geothermal yang menghambat investor," ujar Kurtubi. (SF)

Bagikan Ini!