Pemanfaatan Bahan Bakar LPG Lebih Efisien, Bersih dan Sehat

Kamis, 25 November 2010 - Dibaca 5343 kali

JAKARTA. Dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi sebagai bahan bakar Pemerintah melaksanakan program konversi minyak tanah (mitan) ke LPG. Program yang telah berjalan hampir 3 tahun ini telah mendistribusikan paket perdana LPG 3 kg hingga 9 November 2010 sebanyak 47.617.533 paket. Pemanfaatan LPG sebagai bahan bakar selain lebih efisien, ramah terhadap lingkungan juga lebih sehat.Salah satu kelebihan penggunaan LPG jika dibandingkan dengan minyak tanah adalah dalam proses pembakarannya menghasilkan asap dan berbau sedangkan LPG sebaliknya tidak menghasilkan asap dan tidak berbau. Menurut Dirjen Migas asap yang dihasilkan proses pembakaran dari minyak tanah dapat menyebabkan gangguan kesehatan. "Minyak bumi dapat mengeluarkan uap-uap yang memang menggangu kesehatan karena ini adalah hidrokarbon. Kita tahu, kerosen ada karbonnya, selain dapat mengotori lingkungan dan jangan lupa kerosen juga dapat mengeluarkan gas yang karsinogenik. Gas karsinogenik itu adalah gas yang dapat menyebakan cancer. Karena itu harus kita kurangi karena kita maunya sehat", ujar Evita dalam acara Media Gathering program Konversi Mitan-LPG kemarin, Kamis (25/11/2010).Dengan segala kelebihan yang dimiliki LPG, Pemerintah akan terus melaksanakan program konversi mitan ke LPG ini bagi konsumen rumah tangga yaitu konsumen yang mempunyai legalitas penduduk, menggunakan minyak tanah untuk memasak dalam lingkup rumah tangga dan tidak mempunyai kompor gas dan untuk usaha mikro, yaitu konsumen dengan usaha produktif milik perorangan yang mempunyai legalitas penduduk, menggunakan minyak tanah untuk memasak dalam lingkup usaha mikro dan tidak mempunyai kompor gas. Program konversi selain memberikan paket perdana juga disertai dengan sosialisasi dan edukasi melalui berbagai media baik cetak maupun visual.Tahun 2010 ini, Pemerintah mentargetkan distribusi paket perdana untuk 12.768.484 KK di 12 Provinsi yang meliputi 84 kota/kabupaten mencakup 13.128 desa dengan 6.575 objek kegiatan.diluar Jawa yang menjadi target konversi. Efiensi yang dihasilkan dari program konversi ini selanjutnya akan dialihkan bagi sektor-sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan. (SF)

Bagikan Ini!