Pemerintah-Komisi VII DPR- RI Sepakati Asumsi Awal Produksi Dan Harga Minyak Tahun 2007

Kamis, 18 Mei 2006 - Dibaca 12360 kali

Kesepakatan awal itu dihasilkan dalam Rapat kerja antara Komisi VII DPR-RI dengan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro hari Kamis (18/5) di gedung DPR-RI. Rapat yang dipimpin oleh ketua Komisi VII DPR-RI Agusman Effendi itu dihadiri 31 anggota DPR. Sedang Mendampingi Menteri ESDM antara lain, Direktur Hulu Migas-Ditjen Migas Novian M Thaib, Kepala BP Migas Kardaya Warnika, Kepala BPH Migas Tubagus Haryono, Komisaris Utama PT Pertamina Martiono Hadianto dan Dirut PT Pertamina Arie H Sumarno.

Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan setiap angka asumsi akan memiliki implikasi dan konsekuensi terhadap RAPBN yang akan dibahas. Sedang disisi lain digunakan asumsi harga minyak karena tidak ada harga minyak yang realistis. ''Sebab dari hari ke hari harga minyak senantiasa berubah-ubah,'' ujar Purnomo Yusgiantoro.

Semula, saat awal rapat, pihak pemerintah mengajukan asumsi harga minyak mentah pada kisaran 55-58 dolar AS per barel. Asumsi harga minyak yang diajukan untuk menentukan penyusunan RAPBN 2007, menurut Purnomo, diambil oleh pemerintah berdasarkan hasil 33 analis yang dikeluarkan pada tanggal 25 April 2006. Selain itu juga mempertimbangkan faktor fundamental maupun geopolitik yang mempengaruhi pembentukan harga minyak mentah di pasar dunia.

Sedang untuk produksi minyak mentah, kesepakatan yang dicapai sama dengan angka yang diajukan oleh pemerintah. Kepala BP Migas Kardaya Warnika yang menguraikan asumsi produksi minyak sebesar 1,050 juta bph merupakan angka konservatif. ''Sebab ini untuk perencanaan anggaran,'' ujar Kardaya. Namun jika dibandingkan dengan produksi tahun 2006 angka tersebut tergolong mengalami kenaikan, meski tidak besar.

Diuraikan oleh Kardaya produksi tahun 2006 hingga bulan April secara berturut-turut adalah sebesar 1,029 juta bph (Januari), 1,039 juta bph (Februari), 1,041 juta bph (Maret) dan 1,044 juta bph (April). Produksi ini dihasilkan oleh berbagai lapangan yang dioperasikan 30 perusahaan pola KKS. Ditambahkan untuk tahun 2007 terjadi penambahan produksi dari beberapa sumur operasi oleh sejumlah perusahaan KKS.

Ketua Komisi VII DPR-RI Agusman Effendi mengungkapkan asumsi awal produksi dan harga minyak ini selanjutnya akan menjadi salah satu materi bahasan dalam pembahasan besaran asumsi makro RAPBN 2007 oleh Panitia Anggaran DPR-RI. Sedang asumsi komsumsi BBM, yang juga diperlukan untuk penyusunan RAPBN 2007, masih menunggu data dari pihak BPH Migas yang dijadwalkan akan rapat dengan Komisi VII DPR-RI .

Bagikan Ini!