Pengaruh Tsunami Jepang, Harga Minyak Turun di Bawah US$ 100 per Barrel

Selasa, 15 Maret 2011 - Dibaca 2234 kali

JAKARTA. Gempa dan tsunami yang terjadi akhir pekan lalu di Jepang turut mendorong harga minyak mintah jenis WTI pengiriman April 2011, hingga di bawah US$ 100 per barrel. Pada perdagangan Selasa (15/3) harga minyak WTI kembali menyentuh US$ 99,49 per barrel, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman April 2011 juga turun ke angka US$ 113,52 per barrel.

Jepang sebagai konsumen energi terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan China, diperkirakan dalam waktu dekat akan mengurangi permintaan minyak mereka karena lebih dari sepertiga kilang dalam negeri mereka ditutup karena mengalami kerusakan akibat gempa.

Seperti dilaporkan Bloomberg (14/3), perusahaan minyak Jepang termasuk JX Nippon Oil & Energy Corp. and Cosmo Oil Co. mengalami gangguan pada 7 kilangnya akibat gempa, dengan potensi kehilangan produk kilang sekitar 1,6 juta barel per hari atau mencapai sepertiga dari total kapasitas kilang nasional mereka. Dalam waktu dekat diperkirakan permintaan bahan bakar fosil Jepang berkurang karena rusaknya infrastruktur. Namun, kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama, dalam jangka menengah diperkirakan akan ada kenaikan permintaan LNG, minyak dan batubara untuk rekonstruksi Jepang.

Permintaan bahan bakar fosil Jepang bahkan disinyalir akan lebih tinggi dari sebelumnya, untuk menggantikan 9.700 megawatt (MW) pembangkit listrik tenaga nuklir yang rusak akibat gempa. Hal ini diperkirakan akan menaikkan harga minyak mentah jenis Brent hingga akhir tahun ini.

Sementara itu di lain pihak, produksi minyak Libya menurun tajam. Raksasa minyak, Total, mengatakan bahwa ketidakpastian situasi di Libya telah menurunkan produksi negara itu 1,4 juta barrel per hari menjadi di bawah 300.000 barrel per hari (antara, 14/3).

Produksi minyak Libya pada kondisi normal mencapai 1,6 juta barrel per hari. Arab Saudi telah melakukan tambahan produksi untuk menggantikan kehilangan pasokan dari Libya sejak 25 Feb 2011. Disamping Arab Saudi, Kuwait juga berkomitmen akan menyediakan cadangan produksinya sebesar 200 ribu barel per hari. (KO)

Bagikan Ini!