PLN Optimis Atasi Krisis Listrik di Ambon

Minggu, 25 September 2011 - Dibaca 4273 kali

JAKARTA - PT PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara optimistis krisis listrik yang melanda Kota Ambon dapat teratasi pada tahun 2012. Optimisme ini didasarkan dengan akan beroperasinya generator listrik berkapasitas 25 MW dan masuknya suplai listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2x 15 MW. Dari Kantor Berita Antara seperti dilansir id.yahoo.news.com, Senin (19/9) diberitakan bahwa generator 25 MW yang terletak di Desa Hatiwe Kecil, Kecamatan Sirimau tersebut dijadwalkan dapat beroperasi pada akhir 2011."Perampungannya bangunannya sedang dilakukan dan pemasangan generator untuk pengoperasiannya dijadwalkan akhir Desember 2011," ujar Deputi Manajer Bidang Komunikasi dan Hukum PT PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara Agus Lomo.Bila generator tersebut telah terpasang seluruhnya di areal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Hatiwe Kecil, maka pembangkit listrik berkapasitas 10 MW yang disewa dari PT. Cogindo-Agrreko Singapura dapat diakhiri.Agus memastikan bahwa ketersediaan energi listrik di Ambon selain disuplay dari PLTD juga akan berasal dari PLTU 2 X 15 MW yang satu mesinnya dapat beroperasi pada Mei 2012, mesin lainnya dijadwalkan beroperasi Juli atau Agustus 2012."Jadi dengan penambahan energi listrik, baik dari generator 25 MW maupun PLTU Waai, krisis listrik yang selama ini dipasok dari PLTD Hatiwe Kecil maupun Poka, Kecamatan Teluk Dalam, kota Ambon, bisa teratasi," kata Agus.Agus mengakui kebijakan Direksi PT PLN ini juga dalam rangka mendukung pelaksanaan MTQ tingkat nasional yang penyelenggaraannya dijadwalkan di Kota Ambon pada Juni 2012. "Pemprov Maluku telah berkoordinasi dengan PT PLN (Persero) wilayah Maluku dan Maluku Utara menjamin ketersediaan energi listrik untuk menyukseskan kegiatan keagamaan nasional umat Muslim tersebut," ujar Agus.Berdasarkan Data Rencana Umum Penyediaan tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2010-2019, di Pulau Ambon sendiri sedang di lakukan pengeboran panas bumi untuk rencana PLTP Tulehu 2x10 MW. Sedangkan kebutuhan energi primer berupa batubara dan BBM untuk pembangkitan tenaga listrik di Maluku harus didatangkan dari luar wilayah. (PSJ)

Bagikan Ini!