PLTU Labuan Hemat Rp. 4 Triliun per Tahun

Kamis, 10 Desember 2009 - Dibaca 3409 kali

BANTEN. PLTU Labuan Unit 1 dan 2 yang merupakan bagian dari Program Percepatan Pembangunan Pembangkit 10.000 MW Tahap I direncanakan seluruhnya akan mulai beroperasi secara penuh akhir Desember 2009. Penggunaan bahan bakar batubara pada PLTU Labuan dapat menghemat biaya operasi hingga Rp. 4 trilun lebih per tahun.Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuan terdiri dari unit 1 dan 2 selain untuk menambah kehandalan pasokan listrik pada sistem Jawa Bali juga menunjang program diversifikasi energi ke non BBM. Dengan pengalihan bahan bakar ini PLN dapat menghemat biaya operasi mencapai Rp. 4,852,915, 008.00 per tahun.Perhitungan penghematan tersebut berdasarkan asumsi harga batubara Rp. 270.51 per Kg dan harga BBM sebesar Rp. 1,342.17 per liter dengan kapasitas produksi sebesar 300 MW. PLTU Labuan Unit 1 dan 2 mengkonsumsi batubara sebagai bahan bakar sebanyak 180.000 Kg per jam setara dengan pemakaian BBM 69.000 liter per jam sehingga biaya operasi yang harus ditanggung PLN jika menggunakan batubara adalah Rp, 48,692,340.00 per jam sedangkan jika menggunakan BBM sebesar Rp. 402,649,500.00 per jam.Dengan capacity factor pemakaian batubara dan BBM 0,85 maka akan didapat selisih biaya produksi sebesar Rp. 300,863,586.00 per jam. Dan jika dihitung per hari maka akan didapat selisih penghematan mencapai Rp. 7,220,726,064.00.PLTU Labuan memanfaatkan batubara kalori rendah sebagai bahan bakar yang saat ini cadangannya tersedia cukup besar di Kalimantan dan Sumatera. Pemanfaatan batubara kalori rendah ini secara signifikan akan meningkatkan pendapatan asli daerah dan masyarakat pada wilayah sumber batubara dan dilain pihak produk BBM dapat dialokasikan untuk kepentingan ekspor sehingga dapat meningkatkan penerimaan negara.

Bagikan Ini!