Ramadhan, Momentum untuk Memperbaiki Diri

Jumat, 18 Mei 2018 - Dibaca 2834 kali

JAKARTA - Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa, kita memaknainya dengan menjadikan akhlak dan perilaku dalam keseharian bisa lebih baik kemarin. Kita juga tidak tahu apakah Ramadhan mendatang kita bisa bertemu, karena hari esok kita belum tentu bisa bertemu, bagaimana kita memanfaatkan untuk memperbaiki. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah diutus untuk menyempurnakan ahlak, Innama bu'itstu liutammima makarimal akhlaq.

"Ramadhan ini adalah momentum untuk memperbaiki diri, di saat perut lapar dan haus tidak ada makanan dan minuman, nah disitulah kita diuji," ujar Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar saat menjadi pembicara Inspirasi Ramadan di salah satu televisi swasta, Jumat (18/5).

"Dalam kehidupan sehari hari, bentuk ujian itu adalah banyak agenda rapat untuk membahas problematika yang ada di Kementerian ESDM yang terkadang membuat kita marah, nah inilah tantangan besar masalah akhlak," Arcandra menambahkan.

"Saya tidak sabar untuk melihat perubahan, untuk itu saya selalu minta diingatkan dan momentum Ramadhan ini adalah momentum saya buat memperbaiki diri," lanjut Wamen.

Ramadhan, selain menjadi momentum untuk memperbaiki diri, juga momentum untuk bersama keluarga. "saat saya tinggal di luar negeri, kita masih terbiasa mengerjakan sendiri, di Indonesia momen itu yang saya rasakan agak sedikit menghilang karena kesibukan. Namun demikian saat berbuka puasa saya selalu mengusahakan pulang untuk berbuka bersama keluarga. Kedua pada sahur, nah disitulah momen-momen bersama kelurga, disitulah momen bersama keluarga untuk saling berbagi cerita dan berbagi pengalaman," ujar Arcandra.

"Saya juga mengingatkan kepada keluarga saya, bahwa jabatan itu adalah sementara, jadi sewaktu-waktu bisa berubah, kadang kita berada di atas, kadang kita berada di bawah, kita harus mempersiapkan diri jika suatu saat posisi saya tidak seperti saat ini, suatu saat pasti akan hilang," tambahnya.

Menurutnya, anak-anak juga dipersiapkan agar dapat memahami bahwa jabatan yang diembannya adalah jabatan publik yang suatu saat akan lepas. Semua keluarga harus siap dengan kondisi itu, jangan sekali-kali terlena oleh suasana seperti ini.

"Saat Ramadhan juga saya ingatkan kepada anak-anak untuk lebih care kepada orang lain, betapa beruntungnya kita, bayangkan mereka yang kurang beruntung, tidak punya rezeki seperti yang kita rasakan. Dengan saum Ramadhan ini adalah bagian pembelajaran bagi kita untuk dapar merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang kurang beruntung," sambung Arcandra.

"Saya tetap akan berusaha agar kebersamaan itu tetap ada, saya berusaha inshaaAllah, misalnya dengan membawa anak-anak sholat tahajud bersama-sama juga datang ke masjid bersama," tutup Arcandra.

(Penulis: Safii)

Bagikan Ini!