Tim Tanggap Darurat: Bencana Gerakan Tanah di Kec. Cibinong, Kab. Cianjur Masih Berpotensi Kembali Terjadi

Selasa, 8 September 2009 - Dibaca 4948 kali

BANDUNG. Tim Tanggap Darurat, Badan Geologi yang diturunkan untuk melakukan penyelidikan lapangan menyimpulkan, gerakan tanah di Kec. Cibinong, Kab. Cianjur masih berpotensi kembali terjadi, kemungkinan tersebut dikarenakan topografi daerah sekitar yang memiliki kemiringan lereng antara 80 - 90?. Berdasarkan Peta Zona kerentanan Gerakan tanah Jawa Barat (DVMBG, 2004) daerah bencana termasuk dalam zona potensi gerakan tanah tinggi.Lokasi bencana gerakan tanah terletak di Kampung Babakan Caringin, Desa Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Secara geografis gerakan tanah terletak pada koordinat 107?10' 37" BT; 07? 19'5" LS. Kejadian bencana gerakan tanah dipicu oleh gempa bumi dengan intensitas 7,3 SR pada hari Rabu tanggal 2 September 2009 jam 14,55 WIB.Jenis gerakan tanah adalah runtuhan batuan dengan panjang 400 m, lebar 250 m dan arah N 80? E dan di sertai retakan di lereng bagian atas tebing perbukitan, dengan volume material gerakan tanah sekitar 1.500.000 m3. Daerah bencana disusun oleh batuan Formasi Koloberes (Tmk) yang disusun oleh perlapisan batuan sedimen yang berupa batu pasir, tufa kristal, breksi tufaan dengan perlapisan sejajar, kurang mampat. Batuan tersebut telah terkekarkan dengan tanah pelapukan berupa lanau pasiran hingga lempung pasiran berwarna coklat kemerahan dan akibat kemarau panjang tanah tersebut mengalami retak - retak dan lereng bagian atas Kampung Cikangkareng telah mengalami retakan memanjang sepanjang 25 m dengan lebar 10 - 15 cm.Tim Tanggap Darurat berkesimpulan, bencana gerakan tanah di daerah ini terjadi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, topografi daerah sekitar bencana mempunyai kemiringan lereng hampir tegak, dengan kemiringan lereng 80 - 90? dan adanya perselingan batuan yaitu batu pasir, batu lempung dan breksi tufaan dengan perlapisan mendatar yang telah mengalami pengkekaran sehingga ketika terjadi gempa dengan skala 7,3 SR maka batuan yang telah terkekarkan mengalami goncangan sehingga terjadi runtuhan batuan dan materialnya meluncur ke daerah pemukiman yang tepat berada dibawah tebing.Karena daerah di sekitar lokasi kejadian bencana gerakan tanah masih berpotensi terjadi gerakan tanah maka, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar kejadian gerakan tanah diminta selalu waspada, karena di daerah ini masih berpotensi terjadi gerakan tanah susulan, terutama pada musim hujan. Segera menutup retakan yang terjadi dengan tanah lempung dan dipadatkan, agar air permukaan tidak masuk ke dalam tanah dan melakukan penanaman pepohonan yang berakar kuat dan dalam pada sekitar daerah retakanKhusus bagi masyarakat yang bermukim di Kp. Sukaresik dan Kp. Cikangkareng, direkomendasikan jika terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi agar segera melakukan pengungsian dengan menjauhi tebing perbukitan yang lereng bagian atasnya sudah retak.

Bagikan Ini!