Timnas BBN Gelar Workshop Sosialisasi Pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN)

Senin, 21 Juli 2008 - Dibaca 4193 kali

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dalam pembukaannya mengatakan, "Presiden sudah menginstruksikan kepada 13 Menteri, Gubernur, Bupati dan Walikota untuk mengembangkan Bahan Bakar Nabati (BBN). Kemudian pada Juli 2006 dibentuk tim yang diketuai Alhilal Hamdi untuk menjabarkan pengembangan BBN melalui Triple Track Strategy: pro-growth, pro-job, dan pro-poor.

"Pro-job dimaksudkan untuk membuka lapangan pekerjaan melalui pengembangan BBN, pro-poor dengan mensubstusi minyak tanah dengan BBN, sedangkan pro-growth akan terjadi peningkatan kegiatan ekonomi yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi", ujar Purnomo Yusgiantoro.

Ketua Timnas BBN Alhilal Hamdi mengatakan program-program Timnas BBN baik dari sisi hulu maupun hilir telah menunjukkan kemajuan. Realisasi produksi biodiesel hingga Juni 2008 mencapai 2.029.110 Kl/th, ekuivalen dengan 40.000 barel/hari. Sedangkan penyerapan tenaga kerja sebesar 1.000.000 pekerja terutama pada sisi hulu (perkebunan).

Bahan baku BBN yang direkomendasikan Pemerintah pada tahap awal terdiri dari Tebu, Sorgum Manis, Jarak Pagar dan Kelapa Sawit. Sekretaris Timnas BBN mengatakan penggunaan lahan untuk bahan baku BBN menunjukkan kemajuan yang positif. Realisasi lahan untuk penanaman singkong hingga Juni 2008 sebesar 52.215 ha, Tebu sebesar 420.100 ha, kebun bibit sorgum manis sebesar 20 ha, jarak pagar sebesar 151.240 ha dan kelapa sawit sebesar 400.00 ha.

"PT Pertamina telah membangun 279 SPBU BioFuel. Sedang pemakaian BBN sebagai bahan bakar pembangkit listrik dengan kapasitas terpasang 96 MW sedang dalam penjajakan oleh PLN", ujar Evita Legowo.

Pemerintah telah menyediakan dana sebesar Rp. 1 Triliun untuk subsidi bunga bagi petani plasma yang mengembangkan BBN melalui APBN sejak tahun 2007. Selain itu juga disediakan kredit likuiditas untuk memperluas Kredit Ketahanan Pangan menjadi Kredit Ketahanan Pangan dan Energi.

Bagikan Ini!