Tingkat Efisiensi Briket Batubara Mencapai 60-70%

Minggu, 29 November 2009 - Dibaca 5295 kali

JAKARTA. Program pengolahan batubara menjadi briket usaha pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian energi fosil sekaligus membantu mengurangi beban biaya masyarakat mendapatkan energi. Tingkat Efisiensi penggunaan briket batubara sebagai bahan bakar mencapai 60 -70%.Sejalan dengan program konversi minyak tanah ke LPG, program briket batubara seperti melemah. Menurut Direktur Mineral Batubarta dan Panas Bumi (Minerbapabum), Bambang Setiawan dalam acara Orientasi Jurnalis 2009. (25/11)."Progam briket batubara bukan melemah namun tertutup informasinya dengan program minyak tanah ke LPG".Program Briket batubara hingga saat ini masih dijalankan pemerintah dan berlangsung dengan konsisten sebagai bahan alternatif pengganti minyak tanah karena dengan tata ruang dan sirkulasi udara yang baik penggunaan briket memiliki banyak keuntungan."Dengan boiler-boiler yang didesain secara khusus oleh pengusaha tahu dan tempe di Bandung terbukti memeiliki efisiensi mencapai 60-70% jika dibandingkan dengan penggunaan minyak maupun gas", lanjut Dirjen.Kedepan lanjut Beliau, program briket batubara akan diarahkan penggunaannya kepada industri kecil dan menegah (UMKM) dan tidak lagi dikhususkan bagi konsumen rumah tangga karena penggunaan briket memerlukan disain ventilasi udara yang baik untuk menghindari gangguan kesehatan.Briket batubara merupakan bahan bakar padat dengan bahan baku batubara sebagai bahan bakar alternatif pengganti minyak tanah yang paling murah dan dimungkinkan untuk dikembangkan secara masal dalam waktu yang relatif singkat mengingat teknologi dan peralatan yang digunakan relatif sederhana. Program briket batubara akan mengalami peningkatan jika harga briket sudah mendekati keekonomiananya.

Bagikan Ini!